Page 198 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 JULI 2020
P. 198

Dalam usaha untuk mencegah agar tidak semakin meluas penyebaran virus tersebut. Adapun
              kegiatan pemantauan dan pengawasan tersebut telah berlangsung sejak beberapa hari lalu.

              Kepala  Disnaker  Kota  Semarang  Sutrisno,  mengatakan,  pengawasan  secara  keseluruhan
              perusahaan-per-usahaan  saat  ini  merupakan  kewe-nangan  Dinas  Tenaga  Kerja  dan
              Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Tengah. Sebelumnya,bidang tersebut menjadi wewenang
              dari instansinya.

              Hanya  saja  untuk  tingkatan  Kota  Semarang,  pihaknya  masih  tetap  melakukan  pengawasan
              terbatas melalui koordinasi bersama Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan Departemen
              Sumber Daya Manusia atau Human Resources Development (HRD) di tiap-tiap perusahaan.

              "Kami menyarankan atau mengimbau tiga perusahaan tersebut agar patuh terhadap pedoman
              aturan yang ada, sebagai tindak lanjutnya. Mulai dari melakukan tes rapid maupun swab kepada
              para pegawainya, hingga tindakan lainnya sesuai anjuran pemerintah. Kami juga akan terus
              menggencarkan pemantauan dan pengawasan di perusahaan-per-usahaan, bersama dengan
              instansi-instansi terkait lainnya," ujar dia, saat ditemui,di kantornya, baru-baru ini.

              Pembaruan SE

              Atas kejadian temuan klaster baru Covid-19 di tiga perusahaan besar di Kota Semarang, Sutrisno
              kemudian mengeluarkan pembaruan surat edaran (SE) yang sebelumnya telah dikeluarkan pada
              22 Juni lalu.

              Antara  lain  mewajibkan perusahaan  untuk  memberlakukan  perilaku  hidup  bersih  dan sehat,
              memastikan perusahaan menerapkan SOP protokol kesehatan, melarang karyawan yang dalam
              kondisi demam, batuk dan flu.

              Adapun saat ditanya nama maupun jenis usaha dari tiga perusahaan yang dimaksud, Sutrisno
              enggan menjawabnya.
              "Jajaran manajemen dan karyawan juga tidak diperbolehkan melakukan perjalanan ke luar kota
              ataupun  luar  negeri.  Khususnya  yang  terindikasi  daerah  rawan  Covid-19.  Perusahaan  juga
              diminta melakukan tes rapid dan swab kepada karyawannya yang berkontak langsung dengan
              orang positif atau bergejala Covid-19," papar dia.
              Adapun hal terbaru dari SE tersebut, kata Sutrisno, yaitu menerapkan pemberlakuan jam makan
              secara  bertahap  agar  tidak  bergerombol  dalam  jumlah  banyak.  Selain  itu,  diharuskan
              memberikan jarak di lokasi tempat makan bagi karyawan sejauh 1-2 meter. Di tiap-tiap tempat
              duduknya.

              "Jadi, nantinya ada pengaturan waktu atau shift makan secara bergantian. Bila perusahaan telah
              menerapkan  SOP  protokol  kesehatan,  namun  ternyata  didapati  ada  karyawannya  yang
              terindikasi  Covid-19,  diminta  untuk  segera  melaporkannya  kepada  Dinkes  dan  mengirim
              tembusannya kepada kami," ungkapnya, (ary-33)
















                                                           197
   193   194   195   196   197   198   199   200   201   202   203