Page 204 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 JULI 2020
P. 204

"Kepulangan  Bu  Etty  dari  Arab  Saudi  menjadi  kewenangan  Kementerian  Tenaga  Kerja  dan
              Kementerian Luar Negeri. Namun, setelah itu, kami siap menjemput Etty dan mengantar ke
              tempat tinggalnya di Majalengka," kata Taufik di Kota Bandung, kemarin (8/7).

              Taufik mengatakan, jika penjemputan dilakukan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Gugus
              Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar. Sebab, ada protokol yang mesti dipenuhi
              dalam penjemputan Pekerja Migran Indonesia (PMI), termasuk Etty.

              Saat penjemputan tentu protokol kesehatan akan diterapkan. Selain memastikan kondisi Bu Etty
              sehat, itu dilakukan sebagai bentuk pencegahan dan perlindungan kepada keluarga Bu Etty,"
              ucapnya.

              Etty sempat didakwa membunuh majikannya, dan dijatuhi hukuman mati di Arab Saudi. Etty
              akhirnya terbebas dari hukuman mati setelah ahli waris korban memaafkan. Setelah dimaafkan,
              kasus tersebut akan dituntaskan dengan pembayaran denda atau diyat sebesar Rp 15,2 miliar.

              Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar bahu-
              membahu mengumpulkan dana sebesar Rp 1,4 miliar untuk membantu Etty menghirup udara
              bebas. Terkait kasus tersebut, Gubernur Jabar Ridwan Kamil angkat bicara. Dirinya meminta
              kasus tersebut menjadi pembelajaran bagi para imigran lainnya.

              "Saya  ucapkan  terima  kasih  juga  karena  beliau  adalah  warga  Jabar  menjadi  pelajaran  bagi
              sesama  pekerja  migran  Indonesia  untuk  berhatihati,  taat  hukum  dan  juga  mendapatkan
              perlindungan dari kita," ucap pria yang akrab disapa Emil ini.

              Emil mengaku sudah mendapat kabar langsung dari Dubes Arab Saudi terkait warganya itu.
              Emil langsung meminta Dinas Tenaga Kerja untuk menjemput Ety begitu mendarat di Indonesia.
              Ety lolos dari hukuman mati atau qisas usai membayar uang denda sebesar 4 juta riyal atau Rp
              15,5 miliar sesuai tuntutan.

              Menurut Emil, denda itu terbayar berkat bantuan dari berbagai pihak termasuk ASN Pemprov
              Jabar. "Itu dendanya hampir di atas Rp 15 miliar ya, 80 persennya itu dari dermawan udunan
              melalui lembaga zakat NU. Kemudian ASN Jabar dalam empat hari mengumpulkan Rp 1,4 miliar,
              ini harga yang sangat mahal. Tapi bagi kita satu nyawa sama mahalnya dengan seluruh nyawa,"
              tuturnya.

              "Menyelamatkan satu manusia sama dengan menyelamatkan semua kemanusiaan. Jadi harga
              tidak usah kita pikirkan, yang penting warga Jabar selamat dari hukuman mati dan kembali ke
              tanah  air,"  kata  Emil  menambahkan.  Emil  meminta  Bupati  Majalengka  untuk  memperkuat
              sektor-sektor pekerjaan.

              Sehingga warganya tak perlu jauhjauh bekerja ke negara lain. "Saya titip ke bupati Majalengka
              untuk  memperkuat  pekerjaan-pekerjaan  supaya  tidak  ada  lagi  orang  yang  kepepet  terus
              akhirnya mencari pekerjaan di negeri orang. Seenakenaknya di negeri orang, lebih indah di
              negeri sendiri lah," ucap Emil.

              (mg2/drx)

              Caption:
              BEBAS HUKUMAN: Seorang TKI, Ety Toyyib selamat dari maut setelah membayar denda dalam
              kasus pembunuhan kepada majikan di Arab Saudi.







                                                           203
   199   200   201   202   203   204   205   206   207   208   209