Page 207 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 JULI 2020
P. 207

Menaker  Ida sempat memberikan jawaban bahwa kedatangan  TKA  Tiongkok  itu justru untuk
              menjaga  dan  memberikan  kesempatan  kerja  di  dalam  negeri.  Dan  jabatan  para    TKA    ini
              memang tidak bisa diisi tenaga lokal karena membutuhkan keahlian tertentu.

              "Saya menyampaikan kesekian kalinya bahwa penggunaan  TKA  di masa pandemi ini justru
              untuk menjaga dan memberikan kesempatan kerja di dalam negeri.

              Kemarin  baru  ada  tanda  tangan  antara  pemerintah  daerah  Konawe  dengan  Industri  Virtue
              Dragon yang akan merekrut 5.000 tenaga kerja lokal.

              Jadi bapak ibu, kehadiran 156  TKA  di perusahaan itu akan merekrut 950 orang tenaga kerja
              lokal dan diperkirakan akan menyerap 5.000 tenaga kerja lokal," klaim Ida.

              Ansori menegaskan bahwa kedatangan  TKA  Tiongkok  bisa ditunda 2-3 bulan ke depan hingga
              pandemi Covid-19 mereda. Apalagi, lanjut Ansori, dalam hasil keputusan rapat untuk sementara
              ini  TKA  memang tidak diizinkan. Terlebih, sudah berulang kali Komisi IX menegaskan pihaknya
              tidak mengizinkan kedatangan  TKA  itu ke Indonesia.

              "Keputusan dua rapat sebelumnya baik tanggal 2 April maupun yang Mei itu kan masih kita
              tidak mengizinkan. Itu keputusan rapat.

              Kita nggak tahu dengan Peraturan Menteri Hukum dan HAM nomor 11/2002 kuatan mana?
              Biasanya kuatan rapat," kata Ansori dalam Raker di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu
              8 Juli 2020.

              "Kalau urgensi, jangan dulu menyakiti hati bangsa, ada waktu yang tepat. Penolakan di media
              sangat ini sekali, bangsa timur tidak terkendali, kalau tidak terkendali tidak jadi bu, masyarakat
              tidak bisa di ini kalau mereka sudah berbicara. Ini belum saatnya untuk ini (mendatangkan  TKA,
              red)," tegasnya.

              Anggota Komisi IX Intan Fauzi menegaskan jawaban  Menaker         belum menjawab apa yang
              dikehendaki oleh Komisi IX  DPR  terkait  TKA  di Konawe. Soal pekerjaan tertentu dan waktu
              tertentu itu sudah tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) yang mana, hanya pada level
              eksekutif  atau  untuk  teknologi  tertentu,  yang  jelas  buruh  tidak  termasuk.  Yang  ia  hendak
              tanyakan adalah spesifikasi pekerjaan para  TKA  Tiongkok  tersebut.
              "Saya ingin bertanya, sebenarnya spesifik seperti apa sih bu, sehingga harus 500  TKA  yang
              didatangkan dan itu resistensinya besar. Kalau bicara program prioritas nasional atau PSN ada
              APBN di situ, sementara ini yang kita tahu swasta, itupun belum pernah terjawab kenapa bisa
              kemudian dimasukkan sebagai PSN, meskipun kemudian investasi itu masuk karena memang
              swasta," tanya Intan.

              "Saya penasaraan karena itu menyangkut nurani kita semua, spesifikasi dan pekerjaan karena
              itu menyangkut pekerjaan tertentu kalau jangka waktu tertentu dan lain sebagainya, spesifikasi
              jabatan tertentu mohon dijawab," pintanya.

              Mendapat pertanyaan soal nurani karena mendatangkan  TKA  Tiongkok  itu,  Menaker  Ida
              mendadak melankolis.

              "Kalau bicara nurani kayaknya kita semua punya hal yang sama. Mohon maaf, Kalau misalnya
              kami mengeluarkan RPTKA, bukan berarti kami tidak punya nurani.

              Saya  kira  ini  ingin  nangis  jadinya,  kita  bisa  mengatasnamakan  nurani  dengan  secara
              proporsional tentu saja. Bapak ibu yang dimintakan Komisi," ujar politikus PKB itu kemudian
              dipotong kembali oleh Intan.


                                                           206
   202   203   204   205   206   207   208   209   210   211   212