Page 83 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 JULI 2020
P. 83

Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol Harry Goldenhardt menyampaikan Ditreskrimum menahan
              lima  orang  tersangka  yaitu  SD,  HA,  MH  alias  D,  AY  alias  M  dan  SY  atas  tindak  pidana
              perdagangan orang.

              "Kejahatan  perdagangan  orang  ini  merupakan  kejahatan  yang  tidak  berdiri  sendiri,  mereka
              selalu  dalam  bentuk  jaringan  dengan  peran  masing-masing  dari  perekrutan,  pengurusan
              dokumen dan ada yang berperan sebagai perantara," kata dia di Batam, Kamis (9/7/2020),
              seperti dikutip dari  Antara  .
              Pengungkapan kasus itu bermula dari penemuan dua orang ABK Kapal berbendera China yang
              terjun di perairan Karimun dan diselamatkan nelayan, berdasarkan laporan polisi nomor LP-
              A/76/2020/Spkt-Kepri, 08 Juni 2020. D  Pendalaman yang dilakukan polisi, kemudian diketahui
              kedua  orang  itu  adalah korban  perekrutan  Pekerja  Migran  Indonesia  (PMI),  yang  dijanjikan
              untuk dipekerjakan ke Korea Selatan sebagai buruh pabrik.

              Keduanya  diiming-imingi  gaji  Rp  25.000.000  hingga  Rp  50.000.000  per  bulan,  dengan
              persyaratan membayar biaya pengurusan sebesar Rp 50.000.000 per orang.

              Namun kenyataanya, kedua korban  perdagangan orang  dipekerjakan sebagai ABK di kapal
              penangkap  ikan  atau  cumi  pada  kapal  Fulu-Qing  Yuan  Yu  901  berbendera  China,  tanpa
              mendapat gaji selama 4 bulan.

              Keduanya juga mendapat intimidasi, penganiayaan dari kru kapal selama dipekerjakan di kapal
              tersebut.

              "Dari sembilan tersangka yang berhasil diamankan, lima di antaranya berada di Polda Kepri
              sedangakan empat tersangka lainnya inisial DT, RAS, ST dan SY diamankan di Polres Metro
              Jakarta Utara atas tindak pidana pemalsuan dokumen sertifikat Basic Safety Training (BST),"
              kata dia.

              Ia menjelaskan peran tersangka, yaitu perempuan AY alias M sebagai perantara menyalurkan
              PMI dan SY berperan dalam pengurusan buku pelaut dan cek kesehatan.

              "Inisial AY alias M diamankan di daerah Lampung sedangkan inisial SY diamanakan di Jawa
              Tengah," ungkap Kabid Humas.
              Aparat turut mengamankan barang bukti beberapa unit telepon seluler milik tersangka, buku
              tabungan, kartu ATM dan data gaji ABK Kapal.

              Tersangka dijerat pasal 2, pasal 4 dan pasa 10 UU nomor 21 tahun 2007 tentang pemberantasan
              tindak pidana perdagangan orang dengan ancaman pidana paling lama 15 tahun dengan denda
              paling banyak Rp 600.000.000..





















                                                           82
   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88