Page 76 - Berita Omnibus Law Cipta Kerja 17-18 Februari 2020
P. 76

Title            OMNIBUS LAW JANGAN  UNTUK PARA KAPITALIS

               Media Name       Pikiran Rakyat
               Page/URL         8

               Journalist       muhammad irfan
               Article Type     News

               Pub. Date        2020-02-17

               Newstrend        OMNIBUS LAW
               Size/Color       284 / Black/White

               Category &       Corporate / Dirjen PHI & Jamsos / Negative
               Sentiment

               Summary

               Pemerintah Presiden Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin berniat menyederhanakan sejumlah peraturan
               perundang-undangan dan aturan turunannya melalui konsep omnibus law. Mengacu pada Program
               Legislasi Nasional (Prolegnas) 2020, ada empat Rancangan Undang-Undang (RUU) dalam pembahasan
               omnibus law, yakni RUU Cipta Keija, Sistem Perpajakan, Farmasi, dan Ibu Kota Baru.

               Pakar hukum tata negara Margarito Kamis mengatakan, agar publik tidak betul-betul menjadi bodoh,
               hal yang perlu dikenali adalah cara berpikir dari seluruh isu yang mau dibuat dalam RUU ini. Selama
               ini pemerintah selalu berdalih omnibus law diperlukan untuk merangsang pertumbuhan ekonomi dan
               beragam dalih lainnya, sebenarnya itu merupakan alasan klasik.
               Quote

               Ini  isu  lama,  ini  isu  klasik.  Urusannya  ini  adalah  mengakumulasi  kekayaan  alam,  sumber-sumber
               ekonomi itu kepada kapitalis. Tidak kurang, tidak lebih
               -- Margarito Kamis, Pakar hukum tata negara

               OMNIBUS LAW JANGAN  UNTUK PARA KAPITALIS

               PEMERINTAH Presiden Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin berniat menyederhanakan sejumlah peraturan
               perundang-undangan dan aturan turunannya melalui konsep omnibus law. Mengacu pada Program
               Legislasi Nasional (Prolegnas) 2020, ada empat Rancangan Undang-Undang (RUU) dalam pembahasan
               omnibus law, yakni RUU Cipta Keija, Sistem Perpajakan, Farmasi, dan Ibu Kota Baru.
               Pakar hukum tata negara Margarito Kamis mengatakan, agar publik tidak betul-betul menjadi bodoh,
               hal yang perlu dikenali adalah cara berpikir dari seluruh isu yang mau dibuat dalam RUU ini. Selama
               ini pemerintah selalu berdalih omnibus law diperlukan untuk merangsang pertumbuhan ekonomi dan
               beragam dalih lainnya, sebenarnya itu merupakan alasan klasik.
               "Ini  isu  lama,  ini  isu  klasik.  Urusannya  ini  adalah  mengakumulasi  kekayaan  alam,  sumber-sumber
               ekonomi  itu  kepada  kapitalis.  Tidak  kurang,  tidak  lebih,"  ujarnya  dalam  diskusi  Forum  Legislasi
               bertema "RUU Omnibus Law, Mana yang Prioritas, Mana yang Pending?" di Media Cen-ter Parlemen,
               Senayan, Jakarta, belum lama ini.

               Margarito  mencontohkan,  dalam  RUU  Cipta  Kerja,  Presiden  Joko  Widodo  menyatakan  bahwa
               pemerintah sedang menggodok sistem upah pekeija yang bakal dihitung per jam untuk pekeija yang
               jam kerjanya 35 jam ke bawah per minggu. Sementara standar jam kerja di Indonesia 40 jam seminggu.
               Rencana yang diharapkan dapat memperkuat perekonomian nasional melalui perbaikan ekosistem
               investasi dan daya saing Indonesia.
   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81