Page 197 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 09 JULI 2020
P. 197
Beberapa lembaga internasional juga mengoreksi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia
2020, dari yang sebelumnya diproyeksikan tumbuh positif, terpaksa menjadi negatif karena
terpaan pandemi. IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini minus 0,3
persen, Moody's memprediksi minus 0,8 persen, ADB memperkirakan minus 1 persen, World
Bank 0 persen, dan OECD memprediksi minus 2,8 persen sampai minus 3,9 persen. Sudah
barang tentu, koreksi pertumbuhan ekonomi berdampak pada prediksi angka pengangguran
yang bertambah di kisaran 7,33 persen hingga 9,02 persen atau setara dengan 2,92 juta
orang5,23 juta orang.
Ada dua hal penting yang menjadi prioritas pemerintah dalam upaya keluar dari dampak
pandemi. Pertama, upaya terkait medis dalam menanggulangi dan memutus rantai penularan
virus. Kedua, upaya terkait pemulihan dampak ekonomi. Jika pada awal-awal masa pandemi
prioritas penanganan lebih kepada aspek kesehatan, penanganan pandemi saat ini, di mana
pandemi sudah berlangsung empat bulan, kedua upaya tersebut harus dijalankan bersamaan.
Upaya medis dan ekonomi, tidaklah seperti menjawab mana yang lebih didahulukan antara telur
dan ayam. Tapi harus berbarengan, menjadi satu paket kesatuan. Kegagalan penanganan medis
akan berdampak pada tingginya kurva penderita yang terpapar virus. Tingginya jumlah
penderita memaksa pada penerapan protokol kesehatan, yang suka tidak suka akan membatasi
mobilitas masyarakat. Pembatasan mobilitas pada gilirannya akan berdampak pada menurunnya
aktivitas ekonomi. Sebaliknya, upaya pelonggaran aktivitas perekonomian tanpa
mempertimbangkan protokol kesehatan, juga berpotensi menaikkan jumlah penderita baru..
196