Page 199 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 09 JULI 2020
P. 199

"Sebetulnya program BLK ini tidak ada insentif setelah pelatihan. Tapi karena kondisi covid dari
              anggaran refocussing kami menyisihkan pemberian insentif kepada peserta pelatihan," kata Ida
              saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (8/7).

              Untuk  program  Pengembangan  Perluasan  Kesempatan  Kerja  terdiri  dari  padat  kaya
              infrastruktur, padat karya produktif, padat karya mandiri dan lainnya. Program wirausaha baru
              yang  produktif  dan  berkelanjutan  sehingga  dapat  membantu  akselerasi  penyerapan  tenaga
              kerja. Selanjutnya, Posko K3 Korona merupakan layanan informasi, konsltasi dan pengaduan
              bagi pekerja terkait keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di perusahaan.

              "Program  tanggap  covid  sudah  menghasilkan  1,4  juta  masker,  45  ribu  APD,  50  ribu  hand
              sanitizer, 52 ribu face shield, dan 1.023 westafel pelatihan ini akan berakhir pada bulan Juli
              2020 san akan dilanjutkan pelatihan vokasi kenormalan baru secara daring dan offline," ujar
              Ida.

              Selain itu, upaya Kemnaker selanjutnya yakni terkait Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI)
              yang gagal berangkat maupun Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang pulang ke Tanah Air akan
              diberikan fasilitasi untuk mendapatkan program Kartu Prakerja, pelatihan berbasis kompetensi
              dan kewirausahaan. Dalam rangka menepatkan PMI di masa kenormalan baru saat ini Kemnaker
              bersama  dengan  Badan  Perlindungan  Pekerja  Migran  Indonesia  (BP2MI)  aedang  menyusun
              pedoman tata kelola dan perlindungan PMI di masa kenormalan baru.

              "Serta  memperhatikan  kondisi  di  negara  penempatan  dalam  proses  finalisasi  berkoordinasi
              dengan Kemenlu, Gugus Tugas," ucap Ida.

              Sementara untuk, strategi dan inovasi Kemnaker yakni Transformasi BLK, Insentif Pemagangan,
              mengembangkan  sistem  pelatihan  dengan  mekanisme  blended  training,  pemukhtakhiran
              analisis dinamika permintaan dan penawaran sektor ketenagakerjaan, padat karya pertanian.
              Selanjutnya,  inkubasi bisnis,  memaksimalkan  sumber  daya  untuk  penempatan  tenaga  kerja,
              perluasan kesempatan kerja dan wirausaha sebagai program recovery, peningkatan intensitas,
              mobilisasi korban PHK, gerakan masifikasi wajib lapor, dan SISNAKER sebagai platform big data
              ketenagakerjaan.

              "Platform digital baru kami memohon dukungan bapak ibu. Dan beberapa program jika efektif
              akan dikembangkan di berbagai daerah lainnya," pungkasnya. (OL-2).
































                                                           198
   194   195   196   197   198   199   200   201   202   203   204