Page 101 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 SEPTEMBER 2019
P. 101

GANDENG LEMBAGA HUKUM, SOLUSI UNTUK PEMERINTAH CEGAH KEBOCORAN CUKAI
               Title
                              ROKOK
               Media Name     merdeka.com
               Pub. Date      23 September 2019
                              https://www.merdeka.com/uang/gandeng-lembaga-hukum-solusi-untuk-pemeri ntah-
               Page/URL       cegah-kebocoran-cukai-rokok.html
               Media Type     Pers Online
               Sentiment      Positive









               Peneliti Lembaga Demografi Universitas Indonesia (LDUI), Abdillah Ahsan meminta
               pemerintah untuk segera menetapkan penggabungan SKM dan SPM pada aturan
               kebijakan cukai menjadi 3 miliar batang per tahun.

               "Tarif cukai rokok dibedakan berdasarkan produksinya. Golongan 1 untuk 3 miliar
               batang, jadi hanya beda satu batang saja bisa ditekan produksinya untuk masuk
               golongan 2. Jadi karena 1 batang, selisihnya ada Rp 600 miliar potensi penerimaan
               yang hilang. Tidak perlu melindungi perusahaan besar," kata Abdillah di Jakarta.

               Sementara itu Direktur Eksekutif Centre for Indonesia Taxation Analysis (CITA),
               Yustinus Prastowo merekomendasikan kepada pemerintah untuk membenahi aturan
               cukai demi keberlangsungan industri ke depan.


               Pembenahan terhadap celah-celah di kebijakan cukai rokok saat ini diharapkan akan
               menciptakan persaingan usaha yang adil di industri hasil tembakau, pengendalian
               konsumsi serta memberikan perhatian lebih terhadap segmen Sigaret Kretek Tangan
               (SKT) yang mempekerjakan puluhan ribu ibu-ibu pelinting rokok.

               "Sebenarnya yang paling pas adalah kebijakan simplifikasi. Karena kalau arahnya
               industri tembakau mudah diawasi ya dibikin simple saja. Memang harus ada waktu
               untuk menerimanya karena industri tidak serta merta bisa menyesuaikan. Harus ada
               persiapan," jelas Yustinus.

               Pegiat antikorupsi juga meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ikut serta
               melakukan pencegahan potensi hilangnya penerimaan negara akibat kebijakan cukai
               rokok. KPK diminta memberikan masukan kepada pemerintah apabila terbukti
               adanya celah pemanfaatan tarif cukai rokok oleh pabrikan asing.

               "Ini aspek penting. Divisi pencegahan KPK perlu masuk untuk memberikan
               perlindungan alternatif, untuk melihat konsistensi regulasi dan memberikan
               masukan. Apalagi ada potensi kehilangan penerimaan negara yang cukup besar,"
               tegas Peneliti Visi Integritas, Danang Widoyoko.


               Sejumlah pihak, mulai dari asosiasi pabrikan rokok kecil, ekonom, dan kelompok
               masyarakat madani menilai, kebijakan struktur tarif cukai yang terdiri dari 10 lapisan
               telah membuka celah bagi pabrikan besar asing untuk membayar tarif cukai murah.
               Solusi jangka panjang dan permanen untuk menutup celah kebijakan tersebut yakni



                                                      Page 100 of 135.
   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106