Page 42 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 SEPTEMBER 2019
P. 42
Kemudian, kenaikan tersebut akan berdampak pada penjualan rokok yang pada
ujungnya pihak pengusaha tidak mampu membayar upah para buruh tersebut.
Federasi Serikat Pekerja Rokok Tembakau Makanan Minuman (FSP-RTMM) juga
akan menggelar aksi serentak di seluruh Indonesia untuk menolak kenaikan cukai
rokok.
Ketua Umum Pimpinan Pusat FSP-RTMM, Sudarto, menyatakan pihaknya akan
melakukan aksi demonstrasi secara serentak di seluruh Indonesia dalam merespons
rencana kenaikan cukai rokok.
"jika aspirasi ini tidak mendapat perhatian pemerintah dengan segala hormat kami
mohon, maka kami akan melakukan unjuk rasa secara nasional, diseluruh
indonesia," ujarnya di Jakarta, Senin (23/9/2019).
Dalam audiensi dengan Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan RI.
Sudarto juga menyampaikan lima tuntutan sebagai berikut:
1. Menolak kenaikan tarif cukai industri hasil tembakau sebesar 23% dan harga
jual eceran (HJE) sebesar 35% karena dampaknya dapat merugikan pekerja
(penurunan penghasilan dan bahkan PHK)
2. Kenaikan cukai industri hasil tembakau wajib memperhatikan masukan dari
serikat pekerja dan pihak-pihak terkait lainnya.
3.Industri rokok kretek sebagai industri khas Indonesia dan padat karya hendaknya
mendapat perhatian lebih dari pemerintah terutama terkait aspek kelangsungan dan
kesejahteraan pekerja.
4. Kenaikan tarif cukai dan HJE yang tinggi akan berpotensi menumbuhkan rokok
illegal, yang sangat berdampak kepada semua pihak terkait 5. Penggunaan dana
bagi hasil cukai-hasil tembakau (DBHC-HT) memasukan aspek kesejahteraan dan
perlindungan pekerja rokok dalam pemanfaatannya.
Page 41 of 135.