Page 127 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 NOVEMBER 2021
P. 127

neutral  -  Ahmad  Riza  Patria  (Wakil  Gubernur  DKI  Jakarta)  Nanti  pada  waktunya  akan
              disampaikan sesuai dengan aturan dan ketentuan yang ada prinsipnya kami akan memberikan
              yang terbaik



              Ringkasan

              Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Abdul Manap Pulungan
              menyebutkan  pemberlakuan  upah  minimum  provinsi  (UMP)  sebesar  1,09  persen  tidak  bisa
              disamaratakan di semua provinsi.

              Menurut Abdul Manap, UMP yang berpengaruh terhadap kesejahteraan para pekerja tidak bisa
              dipukul rata, karena situasi antar daerah yang berbeda dan harus ada pertimbangan kontribusi
              pada ekonomi.


              INDEF SOROTI TENTANG KENAIKAN UMP 1,09 PERSEN

              Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Abdul Manap Pulungan
              menyebutkan  pemberlakuan  upah  minimum  provinsi  (UMP)  sebesar  1,09  persen  tidak  bisa
              disamaratakan di semua provinsi.
              Menurut Abdul Manap, UMP yang berpengaruh terhadap kesejahteraan para pekerja tidak bisa
              dipukul rata, karena situasi antar daerah yang berbeda dan harus ada pertimbangan kontribusi
              pada ekonomi.

              "Sebaiknya  dipilah-pilah  agar  memberikan  dorongan  bagi  pekerja,  kalau  semua  dipukul  rata
              tanpa lihat kontribusi besar pada pertumbuhan ekonomi, agak kurang pas juga," kata Abdul
              Manap Di Jakarta, Kamis (18/11).

              Alternatifnya, ujar dia, bagi para pekerja di daerah yang ekonominya ditopang oleh industri padat
              karya, dan berkontribusi besar pada perekonomian, bisa tumbuh lebih tinggi upahnya.


              Pertimbangan lainnya, harus memperhatikan besaran inflasi daerah, yakni inflasi yang sangat
              berpengaruh pada kesejahteraan para pekerja.

              "Kalau mau dipahami, kenapa pertumbuhan UMP hanya segitu, karena inflasinya rendah. Kalau
              melihat inflasi pangan, ternyata tinggi yakni 3,65 persen dan seharusnya itu menjadi rujukan,
              karena pangan erat kaitannya dengan kesejahteraan," ucap Abdul.

              Sejumlah formula tersebut, kata Abdul, bisa diterapkan oleh Pemprov DKI Jakarta yang akan
              menentukan besaran kenaikan UMP pada Jumat (19/11).

              "Prinsipnya rumus yang tadi bisa digunakan untuk menentukan berapa kenaikan upah, meski
              tidak  selalu  sama  tapi  dilihat  bagaimana  perkembangannya  industri  dalam  beberapa  tahun
              terakhir," katanya.

              Menurut Abdul, berapa kontribusi terhadap ekonomi daerah. "Kalau sudah besar jangan dibebani
              sangat besar, karena bisa berdampak ekonomi daerahnya tidak tumbuh, padahal berkontribusi
              besar buat ekonomi daerah," ujarnya.

              Abdul mengakui, situasi ini sulit, di satu sisi bagaimana mengakomodasi keinginan buruh, dan di
              sisi lain tidak membebankan industri. "Kalau saat ini situasinya masih repot. Kalau dipaksakan



                                                           126
   122   123   124   125   126   127   128   129   130   131   132