Page 123 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 NOVEMBER 2021
P. 123

Pada  dasarnya  pemkot  sudah  menyampaikan  dan  menyerahkan  laporan  rekomendasi  atas
              kenaikan UMK kepada gubernur. "Bahwa kami bersama Dewan Pengupahan sudah mengajukan
              usulan. Nanti Pak Gubernur yang mempertimbangkan seperti apa," ujarnya.

              Menurutnya, naik dan turunnya UMK ditentukan oleh kondisi pertumbuhan ekonomi dan inflasi.
              Kedua juga menyangkut dengan kondisi pekerja dari kebutuhan kalorinya, termasuk rata-rata
              jumlah anggota keluarga dan sebagainya.

              "Itu yang kemudian di dalam rumusan menghasilkan berapa kenaikannya. Jadi setiap provinsi
              mungkin  akan  berbeda-beda  ya.  Karena  yang  akan  membedakan  tentu  adalah  kondisi
              ekonominya," jelasnya.

              Sebelumnya,  Wali  Kota Jogja  Haryadi  Suyuti  memastikan  UMK  Jogja tahun  2022  mengalami
              kenaikan dibanding sebelumnya yang nilainya Rp 2.069.530 per bulan. Kenaikan ini disesuaikan
              dengan hasil simulasi Kementerian Ketenagakerjaan. "Iya dong ada kenaikan pasti. Saya tidak
              ingin  mendahului  gubernur.  Yang  jelas  ada  kenaikan  dari  UMK  tahun  lalu,  sesuai  acuan
              Kemenaker," kata Haryadi.

              Buruh Usul UMK Naik hingga 7 Persen SUARA buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat
              Pekerja  Seluruh  Indonesia  (KSPSI)  Gunungkidul  mengusulkan  kenaikan  upah.  Usulan  itu
              bersamaan  agenda  penetapan  Upah  Minimum  Provinsi  (UMP)  dan  Upah  Minimum
              Kabupaten/Kota (UMK) DIY tahun 2022.

              Ketua  KSPSI  Kabupaten  Gunungkidul  Budiyono  mengatakan,  belum  lama  ini  melakukan
              pertemuan  dengan  Dinas  Tenaga  Kerja  dan  Transmigrasi  (Disnakertrans)  dam  Asosiasi
              Pengusaha  Indonesia  (APINDO)  Gunungkidul.  "Waktu  itu  kami  mengusulkan  kenaikan  upah
              sebesar 5 sampai 7 persen untuk UMK 2022," katanya kemarin (18/11).

              Usulan  kenaikan  upah,  menurutnya,  cukup  ideal  karena  disesuaikan  dengan  kondisi
              perekonomian di tengah pandemi Covid-19. Namun pihaknya juga menyadari perusahaan juga
              mengalami kondisi serupa. "Jadi dilematis. Kalau tidak naik sesuai usulan, ya paling tidak ada
              kenaikan 3-4 persen," ujarnya.

              Diakui, secara angka setiap tahun besaran UMK cukup baik. Persoalannya, praktik di lapangan
              masih banyak perusahaan menggaji pegawai di bawah nominal UMK. OLeh sebab itu pihaknya
              berharap kepada perusahaan agar mematuhi aturan. "Kami mengimbau kepada para pekerja
              agar aktif melapor jika terjadi ketidaksesuaian upah dengan standar yang ditetapkan," ucapnya.

              Dikatakan  Budi,  buruh  tidak  perlu  khawatir  menyampaikan  aspirasi.  KSPSI  berjanji  siap
              melakukan pendampingan sekaligus menjembatani komunikasi dengan dinas terkait. Jika muncul
              aduan, identitas pelapor dirahasiakan.

              Sementara  itu,  Kepala  Bidang  Ketenagakerjaan  Dinas  Tenaga  Kerja  dan  Transmigrasi
              Gunungkidul Ahsan Jihadan mengatakan, di 2021 kenaikan UMK di wilayahnya paling tinggi.
              Namun besarannya masih masuk dalam kategori paling rendah. "Dibanding upah daerah lain,
              Gunungkidul masih paling rendah," ujarnya.

              Mengenai penetapan UMK 2022, dinas segera melakukan sosialisasi kepada pihak terkait, yakni
              pengusaha maupun serikat pekerja. Untuk pengawasan, wewenangnya ada di dinas tenaga kerja
              provinsi. (kur/wia/gun/laz).







                                                           122
   118   119   120   121   122   123   124   125   126   127   128