Page 217 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 NOVEMBER 2021
P. 217

"Yang menarik itu, dari David Card, menunjukkan bahwa justru kenaikan upah minimum itu tak
              membuat pengangguran mengalami kenaikan, justru sebaliknya," kata dia.
              Bhima melanjutkan, dengan upah yang layak, buruh atau pekerja jadi memiliki daya beli yang
              lebih baik. Kemampuan mereka untuk belanja pun meningkat dan kondisi ini bisa meningkatkan
              konsumsi  terhadap  berbagai  produk.  Bagi  Indonesia  dengan  karakteristik  ekonomi  yang
              dipengaruhi oleh konsumsi masyarakat, kata Bhima, teori ini relevan.

              "Upah  minimum  dinaikkan,  ekonomi  bergerak  lebih  tinggi.  Maka  pengusaha  akan  membuka
              lowongan kerja baru," kata Bhima.

              Menurutnya, kajian tersebut sangat relefan bila dikaitkan dengan profil ekonomi tanah air yang
              digerakkan oleh konsumsi rumah tangga.

              Sederhananya, dengan upah yang layak, buruh bisa memiliki daya beli yang lebih baik yang bisa
              mendorong  tingkat  konsumsi  rumah  tangga.  Secara  nasional,  kenaikan  daya  beli  ini  bisa
              mempercepat bergeraknya kembali perekonomian nasional.

              Sebaliknya, bila  pemerintah  gagal  menaikkan daya  beli  masyarakat,  maka  yang  akan terjadi
              adalah lesunya penjualan barang-barang ritel yang membuat sektor Industri ritel yang sangat
              mengandalkan konsumsi masyarakat akan semakin tertekan dan menderita.

              Bhima menegaskan, sah-sah saja pemerintah menetapkan UMP dengan besaran kenaikan yang
              sangat tipis. Namun ada konsekuensi yang harus ditempuh yakni meningkatkan alokasi bantuan
              sosial kepada masyarakat agar daya belinya terjaga.

              "Kalau  memang  pemerintah  kekeh  dengan  upah  yang  naiknya  hanya  1  persen  maka
              konsekuensinya adalah belanja sosial pada para pekerja dinaikan di atas 10 persen di tahun
              depan," tandas dia.
              Sebelumnya, Kementerian Ketenagakerjaan memproyeksikan kenaikan upah minimum provinsi
              (UMP) 2022. Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Kementerian
              Ketenagakerjaan  (Kemenaker)  Indah  Anggoro  Putri  menjelaskan  dari  beberapa  provinsi
              mengalami  kenaikan  UMP  namun  DKI  Jakarta  tetap  menjadi  kota  paling  tertinggi  upah
              minimumnya. Adapun rata-rata kenaikan UMP di 2022 ada di angka 1,09%.

              "Ada 34 provinsi, ada 4 provinsi yang nilai upah minimum 2021 lebih tinggi dari batas atas upah
              minimum, sehingga UMP 2022 ditetapkan sama dengan upah minimum tahun 2021," jelas dia
              dalam Seminar Terbuk Proses Penetapan Upah Minimum 2022 secara virtual, Senin (15/11/21).

              Keputusan direspons keras oleh serikat buruh. Salah satunya Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia
              (ASPEK Indonesia) memprotes keputusan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) yang telah
              mengumumkan rata-rata kenaikan UMP 2022 sebesar 1,09 persen.
              Presiden ASPEK Mirah Sumirat mengatakan berdasarkan PP No. 36 tahun 2021, kenaikan UMP
              2022  tertinggi  adalah  di  DKI  Jakarta  sebesar  Rp4.453.724  dari  sebelumnya  di  2021  sebesar
              Rp4.416.186,548.

              Artinya hanya naik sebesar Rp37.538. Sedangkan kenaikan terendah UMP tahun 2022 adalah
              DIYawa Tengah menjadi sebesar Rp1.813.011, atau hanya naik sebesar Rp14.032 dibanding
              UMP 2021 sebesar Rp1.798.979.






                                                           216
   212   213   214   215   216   217   218   219   220   221   222