Page 489 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 NOVEMBER 2021
P. 489

pengusaha  tidak  mampu  menjangkaunya  dan  akan  berdampak  negatif  terhadap
              implementasinya di lapangan.
              Misalnya, membuat kenaikan upah minimum Jadi tidak didasari pada peningkatan kinerja pekerja
              atau buruh. Sementara, serikat buruh lebih cenderung menuntut kenaikan upah dibandingkan
              membicarakan upah berbasis kinerja dan produktivitas.

              Di  Provinsi  Kalimantan  Timur,  UMP  2022  sudah  dibahas  antara  Dewan  Pengupahan  Kaltim
              dengan  Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  (Apindo)  Kaltim.  Dalam  rapat  yang  berlangsung  11
              November lalu, disepakati UMP Kaltim naik sebesar 1.11 persen. "Itu diputuskan pada tanggal
              11 November 2021 kemaren. Kenaikannya 1.11 persen." ungkap Ketua Apindo Kaltlm, Slamet
              Brotosiswoyo.

              Jika dilihat dari persentase kenaikan maka UMP di Kaltim tidak naik begitu signifikan. Dari nilai
              UMP tahun 2021 senilai Rp Rp2.981.378 saja maka hanya terjadi kenaikan sebesar Rp33.118.50.
              Angka tersebut merupakan hasil akhir pertemuan yang dilakukan bersama pihak - pihak terkait.
              Walau serikat buruh belum menerima angka tersebut. Maka, kemungkinan serikat buruh bakal
              mengajukan protes ke Pemprov Kaltim.

              Kalangan buruh dl Kaltim berharap adanya penyesuaian upah tahun 2022. Alasannya, harga
              kebutuhan pokok terus melambung meninggi. DPD Serikat Buruh Sejahtera Independen (SBSI)
              1992  Kaltim  menyatakan,  tidak  pernah  dilibatkan  dalam  pembahasan  UMP  2022  bersama
              Disnakertrans Kaltim. Bahkan selama ini memang jarang dilibatkan.

              Sementara Menteri Tenaga Kerja menekankan, penetapan upah minimum digunakan sebagal
              dasar upah terendah bagi pekerja atau buruh dengan masa kerja kurang dan satu tahun di
              sebuah perusahaan. Sementara. yang punya masa kerja di atas itu tidak lagi mengikuti formula
              kenaikan dari upah minimum per tahun

              Besaran upah efektif tersebut mengacu pada struktur dan skala upah. Nantinya, hal ini akan
              membuat upah bagi pekerja atau buruh berbasis pada kinerja individu dan produktivitas. 'Dengan
              demikian kenaikan upah masing-masing pekerja/buruh akan bergantung dengan produktivitas
              yang  dihasilkannya.  Selain  itu.  dengan  penetapan  UMP  dan  UMK  maka  tidak  ada  lagi  upah
              minimum sektoral (UMS).(*)
































                                                           488
   484   485   486   487   488   489   490   491   492   493   494