Page 152 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 JULI 2020
P. 152

bakal mengancam nasib buruh dan tidak bisa lepas dari bayang-bayang ancaman Pemutusan
              Hubungan Kerja (PHK).

              "Ancaman PHK ratusan ribu sampai Desember dan kalau tidak selesai Covid-19 dan juga market
              terganggu jutaan buruh di 2021 akan kena PHK, itu berbahaya seperti resesi great depression,
              depresi ekonomi dunia dan kita mendekati resesi, dan akan terjadi PHK besar besaran," ujar
              Said dalam konferensi pers di Kantor KSPI, Jakarta, Senin (20/7/2020).

              Said menambahkan, dari setiap buruh yang terkena PHK akan dilakukan pendataan di posko
              darurat PHK yang dibuat KSPI. Setelah dilakukan pendataan, pihaknya akan meminta penjelasan
              dari pemerintah terkait langkah strategis penanganan buruh yang terkena PHK.

              "Setelah pendataan kita dapatkan maka kita minta pemerintah apa langkah strateginya? Kita
              minta hak-hak buruh dibayarkan, tapi sebelum hak-hak buruh dibayarkan atau terjadi PHK harus
              ada langkah langkah menghindari sebisa mungkin terjadinya PHK," kata dia.

              Dia mengatakan, pandemi Covid-19 akan mengancam industri manufaktur, di mana saat ini
              banyak  pabrik  mobil  yang  berhenti  melakukan  produksi,  begitu  juga  dengan  pabrik  tekstil,
              garmen, sepatu sudah yang sudah mulai merumahkan karyawan.

              "Dan kita minta hak-hak karyawan yang dirumahkan dibayar penuh upahnya. Pabrik elektronik
              sudah mulai kekurangan bahan baku begitu juga alat kesehatan," ucapnya.

              Sebelumnya,  Wakil  Ketua  Umum  Badan  Pengurus  Pusat  (BPP)  Himpunan  Pengusaha  Muda
              Indonesia (Hipmi) Anggawira meminta agar stimulus ekonomi yang diberikan oleh pemerintah
              tidak hanya di ditujukan bagi para pekerja, tapi juga pada pelaku usaha secara langsung.

              Menurutnya belum ada stimulus dengan mekanisme konkrit yang diberikan pemerintah untuk
              mengurangi beban pokok yang dialami oleh pelaku usaha.

              "Belum ada stimulus yang konkret kepada dunia usaha, untuk meringankan beban pokok yang
              harus tetap dibayarkan oleh para pelaku usaha," kata Anggawira.


              kbc  10.

































                                                           151
   147   148   149   150   151   152   153   154   155   156   157