Page 154 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 JULI 2020
P. 154

"Sebagian  besar  mereka  yang  sudah  kembali  bekerja  di  sektor pariwisata  seperti  hotel  dan
              obyek wisata yang tercatat baru 1.000 orang. Selama pandemi lebih dari 12.000 orang buruh
              dan karyawan dirumahkan karena operasional hotel, rumah makan, pabrik dan pusat keramaian
              dihentikan," kata Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Jamsosten Disnakertrans Cianjur Aries
              Heriansah, Senin (20/7/2020).

              Pihaknya menilai masih di rumahkannya belasan ribu buruh dan karyawan tersebut karena bulan
              Juli diprediksi sebagai puncaknya penyebaran virus Corona, sehingga perusahaan tidak ingin
              mengambil  risiko,  terlebih  untuk  sejumlah  pabrik  masih  minimnya  bahan  baku  impor  yang
              masuk karena batasan dari sejumlah negara termasuk Indonesia.

              Meskipun belum mendapat kepastian kapan belasan ribu buruh dan karyawan tersebut akan
              kembali dipekerjakan, pihaknya telah melayangkan surat ke perusahaan yang ada di Cianjur,
              agar melaporkan kepastian apakah akan kembali dipekerjakan atau ada pemutusan hubungan
              kerja, sebagai upaya pendataan yang akan dilaporkan ke provinsi dan pusat.

              "Tapi hingga saat ini, hanya beberapa perusahaan kecil yang terpaksa melakukan PHK karena
              berbagai  alasan seperti tidak  ada bahan  baku  dan  kontrak  kerja  yang  sudah  habis.  Selama
              dirumahkan ada yang mendapat jaminan dari perusahaan dan tidak. Untuk sektor pariwisata
              sebagian besar mendapat jaminan dari pihak managemen," katanya.

              Sedangkan terkait seribuan buruh dan karyawan yang sudah di pekerjakan kembali, pihaknya
              masih  menunggu  laporan  resmi  dari  pihak  perusahaan  dan  managemen  karena  saat  ini
              pendataan dilakukan berdasarkan kunjungan pihak dinas beberapa waktu lalu ke sejumlah hotel
              dan obyek wisata yang sudah kembali dibuka.

              "Untuk pabrik kami belum mendapat laporan apakah sudah kembali beroperasi normal atau
              belum,  sehingga  kami melayangkan  surat  yang  harus diisi  pihak  perusahaan  sebagai  upaya
              mendata secara pasti. Harapan kami laporan sudah diterima satu pekan kedepan," katanya.

              Sumber : Antara  Editor : Ajijah






































                                                           153
   149   150   151   152   153   154   155   156   157   158   159