Page 101 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 DESEMBER 2020
P. 101

UU CIPTA KERJA PERMUDAH BUKA USAHA UNTUK PERBANYAK LAPANGAN KERJA

              Akademisi Universitas Brawijaya (UB) Malang Moch Fauzie Said menilai, Undang-Undang No.
              11/2020 tentang Cipta Kerja mempermudah pelaku usaha untuk memulai usaha, yang imbasnya
              pada penciptaan lapangan kerja yang banyak.

              "Diharapkan, Pemerintah dengan UU (Cipta Kerja) ini mempermudah membuka usaha-usaha,
              kemudian akan berdampak lapangan kerja semakin banyak, sehingga menaikkan angka serapan
              pengangguran," kata Fauzie dalam seminar daring bertema Membedah Peluang dan Tantangan
              Ekonomi Digital dalam UU Cipta Kerja, yang digelar Ikatan Alumni Lemhannas Republik Indonesia
              ToT/Taplai KBS Angkatan III, akhir pekan lalu.

              Hal  itu  dilakukan  dengan  mempercepat  dan  memangkas  birokrasi  izin  berusaha.  Dengan
              percepatan  itu,  akan  mempercepat  menciptakan  lapangan  kerja  baru.  Namun  demikian,  dia
              menggarisbawahi,  penciptaan  lapangan  kerja  juga  harus  memperhatikan  persoalan
              ketenagakerjaan.
              Fauzie mengingatkan soal kondisi kesiapan sumber daya manusia (SDM) pekerja Indonesia saat
              ini. Meski banyak pekerja Indonesia yang berkualitas tapi, menurutnya, itu tidak merata. Masih
              banyak yang kualitasnya masih rendah.

              Agar serapan pada tenaga kerja lokal semakin maksimal, tidak hanya perlu upaya peningkatan
              kualitas SDM. Dia menyarankan, perlu ada pembatasan maksimal Tenaga Kerja Asing (TKA) yang
              bekerja di Indonesia.

              Dia pun menganalogikannya dengan kebijakan pemenuhan kuota 30% untuk perempuan. Fauzie
              menegaskan, dengan berpendapat seperti itu, dirinya tidak anti asing. Menurut Fauzie, TKA tetap
              diperlukan, tapi harus dibatasi demi kepentingan masyarakat Indonesia.

              "Orang asing yang bekerja di Indonesia dibatasi, misalnya maksimal berapa persen. Ini juga
              untuk melindung warga negara kita," usul Ketua Badan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
              Fisip UB Malang itu.

              Selain memberi usulan soal pembatasan kuota maksimal TKA, Fauzie juga mengusulkan agar
              keberpihakan  kepada  pekerja  lebih  ditingkatkan  lagi,  supaya  tidak  terlalu  berpihak  pada
              pengusaha dan kurang memperhatikan kepentingan pekerja.

              Karena,  hubungan  antara  pengusaha  selaku  pencipta  lapangan  kerja  dengan  pekerja,  itu
              mutualisme. Dua kelompok ini saling membutuhkan. "Sebab, pengusaha apapun, tanpa adanya
              tenaga kerja yang memadai, maka tidak ada artinya," ucap dia.

              Meskipun  terdapat  kekurangan,  Fauzie  memandang  UU  Cipta  Kerja  perlu  disambut  positif.
              "Karena  tujuannya  baik,  untuk  memudahkan  dan  menciptakan  lapangan  kerja,  kemudian
              membuat masyarakat yang nganggur semakin berkurang," tutur Fauzie.

              Editor : Aris Cahyadi (aris_cahyadi@investor.co.id).















                                                           100
   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106