Page 104 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 DESEMBER 2020
P. 104

Tatang berkata, keputusan itu tidak adil dan merugikan lantaran alasan tes Covid-19 Indonesia
              tidak akurat belum terbukti sepenuhnya.
              Ia berkata, ada pelbagai kemungkinan TKI yang tiba di Taiwan terpapar virus corona. Yakni
              dalam  perjalanan  ke  bandara,  atau  di  ruang  karantina  di  Taiwan,  atau  ketika  tiba  di  agen
              penyalur di negara tersebut.

              Sejauh ini, sambungnya, 14 dari 16 perusahaan penyalur TKI ke Taiwan melakukan tes PCR
              sesuai standar yang ditetapkan Kementerian Kesehatan.

              "Karena  di Taiwan  itu  tidak  seperti  negara  lain seperti  Jepang  atau  Hong  Kong  yang  begitu
              mendarat langsung tes PCR. Di Taiwan ditampung atau dikarantina dulu, setelah delapan hari
              dilakukan PCR. Ada yang dinyatakan positif ada juga negatif," ujar Tatang Budie Raza kepada
              Quin Pasaribu yang melaporkan untuk BBC News Indonesia, Minggu (20/12).

              "Lalu  di  agen  selama  beberapa  hari  kemudan  ke  pengguna  jasa,  bisa  positif.  Itu  bisa  saja
              terpapar di sana (karantina)," lanjut Tatang.

              Namun demikian, BP2MI akan mencari solusi agar persoalan tes PCR Indonesia tidak kembali
              dipermasalahkan Taiwan.

              Ia bersama Kementerian Tenaga Kerja dan Kementerian Kesehatan akan membentuk tim untuk
              mengevaluasi  kembali  seluruh  prosedur  pengetesan  Covid-19  yang  dilakukan  perusahaan
              penyalur.
              Termasuk,  mengecek  ulang  protokol  kesehatan  di  tempat  penampungan  para  TKI  sebelum
              berangkat.

              "Bagaimana kita pastikan PCR efektif, lebih ketat, sehingga pekerja migran yang sudah PCR
              betul-betul steril, tidak berinteraksi dengan pihak lain." Dalam pertemuan yang digelar Senin
              (21/12) tersebut, BP2MI juga akan meminta Kantor Dagang dan Ekonomi Taiwan (TETO) agar
              menerapkan  standar  yang  sama  dengan  negara  lain  yaitu  melakukan  tes  PCR  ulang  begitu
              pekerja migran tiba di bandara negara tersebut.

              Hal itu, katanya, untuk memastikan bahwa tenaga kerja Indonesia yang bekerja tidak terpapar
              virus corona dan lebih dari itu, bisa diketahui lokasi terpaparnya para TKI.

              "Jadi jelas di mana terpaparnya. Karena ini merugikan kita. Sedari awal, kami sangat ketat dan
              serius soal Covid-19 ini." Data BP2MI, setidaknya sudah ada 2.000 ribu TKI yang berangkat ke
              Taiwan sejak pandemi Covid-19.

              Sementara jumlah TKI yang bekerja di sana mencapai 250.000 orang atau terbesar kedua di
              Asia setelah Hong Kong.

              Keputusan melarang TKI masuk ke Taiwan tanpa batas waktu diputuskan pada Rabu (16/12)
              lalu oleh Pusat Komando Epidemi Taiwan (CECC).
              Berdasarkan  hasil  tes  periode  1-15  Desember  2020  terdapat  80%  atau  32  dari  40  orang
              Indonesia yang tiba di Taiwan positif Covid-19. Padahal mereka memiliki bukti hasil tes Covid-
              19 negatif dari Indonesia.

              Sebelumnya pada November 2020, sebanyak 50% atau 42 dari 81 orang Indonesia terdeteksi
              positif Covid-19 di Taiwan.

              "Hasil tes tersebut semakin tidak akurat dari waktu ke waktu. Taiwan tidak ingin mengambil
              risiko,"  kata  Menteri  Kesehatan  dan  Kesejahteraan  Taiwan  Chen  Shin-chung  seperti  dilansir
              Taiwan Times.
                                                           103
   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109