Page 62 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 JUNI 2020
P. 62

Merdeka.com  -     Pemerintah  melalui  Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemnaker)  sempat
              memutuskan  menunda  rencana  kedatangan  500  Tenaga  Kerja  Asing  (TKA)  asal  China  ke
              Konawe, Sulawesi Tenggara sampai wilayah Tanah Air dinyatakan aman dari pandemi virus
              corona. Namun secara bertahap TKA asal China mulai didatangkan ke Sultra.



              JUTAAN ORANG INDONESIA KEHILANGAN PEKERJAAN, MASUKNYA TKA DINILAI
              CIDERAI KEADILAN


              Merdeka.com  -     Pemerintah  melalui  Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemnaker)  sempat
              memutuskan  menunda  rencana  kedatangan  500  Tenaga  Kerja  Asing  (TKA)  asal  China  ke
              Konawe, Sulawesi Tenggara sampai wilayah Tanah Air dinyatakan aman dari pandemi virus
              corona. Namun secara bertahap TKA asal China mulai didatangkan ke Sultra.

              Sebanyak 156 tenaga kerja asing (TKA) asal China tiba di Bandara Haluoleo Kendari, Provinsi
              Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Selasa (23/6). Tampak pula pengawalan ketat dari pihak  TNI
              dan ke  polisi  an di pintu keluar ruang terminal bandara yang mengarahkan para TKA untuk
              naik  ke  mobil.  Belasan  mobil  yang  memuat  ratusan  TKA  itu  meninggalkan  bandara  setelah
              semua TKA masuk ke dalam mobil.

              Mobil polisi lalu lintas tepat berada di depan puluhan mobil yang memuat TKA untuk mengawal
              perjalanan itu menuju ke PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) dan PT Obsidian Stainless
              Stell (OSS) di Morosi Kabupaten Konawe.

              Presiden  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Indonesia  (KSPI)  Said  Iqbal  menyesalkan  masuknya
              Tenaga Kerja Asing (TKA) China ke Indonesia di tengah pandemi Virus Corona atau Covid-19.
              Selain pendemi, masuknya mereka dinilai tidak tepat disaat jutaan orang Indonesia kehilangan
              pekerjaan.

              Menurut Said Iqbal, kedatangan TKA tersebut menciderai rasa keadilan pekerja lokal dan rakyat
              Indonesia  yang  seharusnya  diberikan  sepenuhnya  kepada  warga  negara  Indonesia.  Dia  tak
              sependapat jika alasan masuknya ratusan TKA tersebut karena keahliannya dibutuhkan.

              "Itu artinya selama ini perusahaan dan pemerintah gagal memenuhi persyaratan bahwa TKA
              yang bekerja di Indonesia harus tenaga ahli dan melakukan transfer of khowledge dan transfer
              of job," kata Said Iqbal dalam siaran pers yang diterima, Minggu (28/6).

              Iqbal menjelaskan, di dalam UU No 13 Tahun 2003 sudah diamanatkan setiap satu orang TKA
              wajib ada pendamping 10 orang pekerja lokal. Pelanggaran yang lain, seharusnya TKA bisa
              berbahasa Indonesia. Karena tidak bisa berbahasa Indonesia, hal ini akan menyulitkan dalam
              berkomunikasi, dalam rangka melakukan transfer of knowledge.

              "Saya tidak yakin lulusan dari UI, ITB, dan kampus-kampus ternama di Indonesia tidak mampu
              memenuhi skill yang dibutuhkan di sana," sambungnya.

              Oleh karena itu, ia meminta kepada pemerintah agar menarik kembali TKA yang sudah datang
              dalam gelombang pertama, serta membatalkan masuknya 500 TKA China. Apalagi mahasiswa
              dan masyarakat sudah melakukan protes terkait masuknya TKA tersebut.


                                                           61
   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67