Page 63 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 JUNI 2020
P. 63
"Di tengah pandemi dan banyak buruh yang kehilangan pekerjaan, mengapa TKA justru
diizinkan bekerja di Indonesia? Bukankah akan lebih baik jika pekerjaan tersebut diberikan untuk
rakyat kita sendiri," ucapnya.
1 dari 1 halaman Penjelasan Pemerintah Juru Bicara Menteri Koordinator bidang Kemaritiman
dan Investasi, Jodi Mahardi membeberkan alasan pemerintah yang berencana mendatangkan
500 tenaga kerja asing (TKA) China ke Morosi, Konawe, Sulawesi Tenggara beberapa waktu
lalu. Menurutnya, kehadiran TKA tersebut diperlukan untuk mempercepat pembangunan
smelter dengan teknologi RKEF dari China.
Dia menyadari teknologi RKEF China, bisa bangun secara ekonomis, cepat, dan memiliki standar
lingkungan yang baik. Teknologi ini juga menghasilkan produk hilirisasi nikel yang bisa bersaing
di pasar internasional.
"Kenapa butuh TKA dimaksud? Karena mereka bagian dari tim konstruksi yang akan
mempercepat pembangunan smelter dimaksud. Setelah smelter tersebut jadi, maka TKA
tersebut akan kembali ke negara masing-masing," kata dia dalam keterangannya, Kamis (28/5).
Dia menekankan, kehadiran TKA asal China tersebut juga tidak akan menggerus tenaga kerja
berasal dari dalam negeri. Sebagai contoh, seperti di IMIP yang ada di Morowali, saat ini
mayoritas sudah beroperasi secara penuh, walaupun masih ada sedikit progress pembangunan
fasilitas hilirisasi nikel yang sedang dikembangkan. Pihaknya mencatat, tenaga kerja lokal di
sana saat ini adalah 39.500 sementara yang TKA ada 5.500. Jadi jumlah TKA kira-kira hanya 12
persen dari total pekerja, "Saya yakin jika proses pembangunan smelter yang baru sudah
selesai jumlahnya pun akan turun," kata dia.
Contoh lainnya, terjadi di Weda Bay, yang saat ini sebagian besar masih dalam fase konstruksi,
jumlah tenaga kerja adalah 8.900 orang, dengan tenaga kerja lokal sebesar 7.700 dan TKA
1.200. Itupun tenaga kerja lokal masih jauh lebih banyak.
Tak hanya itu, di Kawasan industri Virtue Dragon di Konawe, yang kemarin sedang diributkan,
jumlah tenaga kerja seluruhnya adalah 11.790 orang. Dengan komposisi 11.084 tenaga kerja
Indonesia dan 706 TKA China.
"Jadi kalau nambah 500 TKA untuk mempercepat progress konstruksi agar cepat beroperasi
sehingga tenaga kerja lokal bisa lebih banyak diserap, apakah hal itu suatu yang salah?,"
katanya.
Jodi menekankan, TKA yang datang ini bukan malah mengambil pekerjaan dari tenaga kerja
lokal, tapi justru untuk mempercepat penyerapan tenaga kerja lokal, karena ketika sudah mulai
beroperasi, tenaga kerja lokal akan mayoritas.
"Penciptaan lapangan kerja adalah prioritas utama dari Pemerintah, jangan dibalik-dibalik
dengan informasi yang menyesatkan," jelas dia.
[noe].
Judul Pekerja Migran Kembali ke Tanah Air, Gugus Tugas Bantu Penanganan
Nama Media haloindonesia.co.id
62