Page 200 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 SEPTEMBER 2021
P. 200

Diskusi dibuka oleh Wakil Ketua Majelis Pendidikan Tinggi KAHMI, Prof. Dr. Ravik Karsidi dan
              sambutan  oleh  Koordinator  Presidium  Majelis  Nasional  KAHMI,  Ahmad Riza  Patria  yang  juga
              Wagub DKI Jakarta dan Wakkeppri KBRI Kuala Lumpur, Agung Cahaya Sumirat.

              Sebagai  pembicara  kunci  adalah  Menteri  Ketenagakerjaan  RI,  Ida  Fauziyah,  sedangkan
              narasumber  lainnya  adalah  Ketua  Komnas  HAM  tahun  2014-2015,  Hafiz  Abbas  dengan
              moderator Atdikbud KBRI Kuala Lumpur, Mokh. Farid Maruf.

              Laode Masihu Kamaluddin mengatakan program studi S1 yang ditawarkan adalah bisnis digital,
              sains data, komunikasi digital dan informatika.

              Laode mengatakan UICI merupakan perguruan tinggi digital pertama di Indonesia yang tidak
              membatasi usia mahasiswa, dapat kuliah dari mana saja, dapat kuliah di waktu yang diinginkan
              dan dapat diakses menggunakan telepon genggam, laptop maupun perangkat gawai lain.

              Tentang latar belakang pendirian UICI, Laode mengatakan saat ini populasi penduduk Indonesia
              mencapai 274,9 juta jiwa dengan rata-rata penggunaan internet delapan jam 52 menit.

              "Dari jumlah penduduk tersebut sebanyak 345,3 jiwa menggunakan telepon genggam, 202,6
              juta jiwa menggunakan internet dan 170 juta jiwa aktif bermedia sosial," katanya.

              Sementara  itu  tantangan  revolusi  industri  4.0  dan  society  5.0  adalah  literasi  data,  literasi
              teknologi dan literasi manusia.

              "Indonesia  akan  mengalami  bonus  demografi.  Rentang  2021  hingga  2030  penduduk  usia
              produktif mencapai 191,9 juta jiwa dan kebutuhan talenta digital sembilan juta," katanya.

              Sedangkan pada puncak bonus demografi 2035 dengan usia produktif akan mencapai 64 persen
              dari jumlah penduduk yang diperkirakan 297 juta jiwa.

              "Pada saat itu kebutuhan digital talenta sembilan juta dan digital leadership dua juta orang,"
              katanya.
              Laode mengatakan total pekerja migran Indonesia di luar negeri sembilan juta orang dan 31,82
              persen pekerja migran berpotensi melanjutkan studi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.































                                                           199
   195   196   197   198   199   200   201   202   203   204   205