Page 109 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 02 DESEMBER 2019
P. 109
Title TUNGGAKAN IURAN BPJS PATI CAPAI RP 44.675.618.287
Media Name suaramerdeka.com
Pub. Date 30 November 2019
https://www.suaramerdeka.com/news/baca/208640/tunggakan-iuran-bpjs-pat i-capai-rp-
Page/URL
44675618287
Media Type Pers Online
Sentiment Positive
Tunggakan iuran peserta BPJS Cabang Pati sepanjang 2019 ini, sampai dengan November
ini mencapai angka fantastis. Total tunggakan dari iuran peserta itu mencapai hingga Rp
44.675.618.287.
Nilai tunggakan tersebut berasal dari seluruh peserta yang berasal dari Kabupaten Pati,
Rembang serta Blora. Tunggakan berasal dari berbagai kelas kepesertaan, mulai kelas1
sampai 3. Mereka tidak membayar iuran kepesertaan dalam kurun waktu berbeda.
Dalam temu dengan berbagai media di Rembang, Jumat (29/1), Kepala BPJS Cabang Pati,
Surmiyati dalam paparanya menjelaskan, ada beberapa rincian tunggakan iuran kepsertaan.
Data yang dicatat perusahaannya, tunggakan dari kelas 1 mencapai Rp 15.171.083.414.
Sedangkan tunggakan iuran dari peserta kelas 2 mencapai total Rp 15.279.431.681.
Tunggakan paling sedikit berasal dari peserta kelas 3 yang hanya mencapai Rp
14.225.103.192. tunggakan itu terhitung mulai Januari sampai akhir Oktober 2019 kemarin.
Menurut Surmiyati, salah satu penyebab mengapa tunggakan terjadi adalah banyak peserta
yang hanya membayar iuran saat membutuhkan saja. Semisal, peserta mendaftar BPJS
lantaran akan menjalani tindakan operasi atau persalinan. Namun, setelah selesai operasi
iuran BPJS tidak terbayarkan.
"Kami merinci, paling banyak adalah peserta yang menunggak lebih dari 23 bulan,
mencapai Rp 26.980.293.983. Disusul tunggakan selama 2 sampai 22 bulan, dengan jumlah
Rp 16.743.285.804. Kemudian ada tunggakan selama 1 bulan, total mencapai Rp
952.038.500," terang Surmiyati.
Ia menyebutkan, secara total tunggakan tersebut berasal dari 85.590 peserta. Rinciannya,
kelas 1 ada 11.880 peserta, kelas 2 ada 22.704 peserta, serta kelas 3 mencapai 51.006
peserta. Mereka tercatat menunggak antara 1-23 bulan.
Dalam kesempatan tersebut, Surmiyati juga menerangkan, jika kenaikan iuran BPJS untuk
ketenagakerjaan hanya berlaku bagi yang berupah di atas Rp 8 juta. Di luar itu, kenaikan
hanya menyesuaikan dengan Upah Minim Kabupaten (UMK) yang berlaku.
"Iuran sebenarnya ringan, karena peserta bisa menabung setiap hari. Misalnya, kelas 1
dengan iuran Rp 160 ribu/bulan, bisa ditabung Rp 5.333/hari. Kelas 2 sebesar Rp 110
ribu/bulan, bisa ditabung Rp 3.667/hari, serta kelas 3 sebesar Rp 42 ribu/bulan, ditabung
Rp 1.400/hari," tandasnya.
(Ilyas al-Musthofa/CN39/SM Network)
Page 108 of 170.