Page 236 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 JANUARI 2022
P. 236

BARU 19 PERSEN PERUSAHAAN TERAPKAN SKALA UPAH, KEMNAKER TERJUNKAN
              PENGAWAS
              Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemenaker)  bakal  menerjunkan  pengawas  ketenagakerjaan
              untuk memastikan penerapan upah minimum dan struktur skala upah terlaksana pada tahun ini.

              Sekretaris Jenderal Kemnaker Anwar Sanusi mengatakan bahwa langkah itu diambil menyusul
              kepatuhan perusahaan untuk menerapkan struktur skala upah yang masih rendah.

              "Di Kemenaker ada mediator dan pengawas. Kami akan turunkan pengawas di bagian akhir saja
              manakala ada potensi ketidakpatuhan terhadap aturan tentang ketenagakerjaan," kata Anwar
              melalui siaran pers, Sabtu (1/1/2022).

              Berdasarkan data Wajib Lapor Ketenagakerjaan di Perusahaan (WLKP) per 30 November 2021,
              sebanyak 270.768 perusahaan yang terdaftar dengan jumlah pekerja atau buruh sebanyak 7,69
              juta orang.

              Dari 270.768 perusahaan itu, yang telah memiliki struktur dan skala upah baru sebesar 19 persen
              atau sebanyak 51.862 perusahaan, dengan jumlah pekerja atau buruh sekitar 78 persen yang
              sebanyak 6,02 juta orang.

              Hanya saja, perusahaan yang belum memiliki struktur dan skala upah sekitar 12 persen atau
              33.304 perusahaan dengan jumlah pekerja atau buruh sekitar 18 persen yang sebanyak 1,4 juta
              orang.
              "Sedangkan perusahaan yang tidak menginput sudah atau belum memiliki struktur dan skala
              upah  sebesar  69  persen  atau  sebanyak  185.602  perusahaan,  dengan  jumlah  pekerja/buruh
              sebesar 4 persen atau sebanyak 271.198 orang," kata dia.

              Sebelumnya,  Wakil  Ketua  Umum  Kadin  DKI  Jakarta  Sarman  Simanjorang  menyebut  bahwa
              pengusaha umumnya tidak mampu memenuhi revisi Upah Minimum Provinsi (UMP) 2022 di DKI
              Jakarta yang ditetapkan sebesar 5,1 persen.

              Dalam revisi tersebut, kenaikan UMP DKI Jakarta di 2022 mencapai Rp225.667 atau lebih besar
              dari  UMP  2021  yang  sebesar  Rp4,41  juta,  dan juga  lebih  besar dari  nominal  kenaikan  yang
              ditetapkan sebelumnya untuk UMP 2022 sebesar Rp37.749.

              Sarman  Simanjorang  saat  dikonfirmasi  soal  revisi  UMP  DKI  Jakarta  pada  2022,  mengatakan
              bahwa pihaknya menghormati keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang merevisi
              penetapan UMP tersebut.

              Namun, kata dia, tidak semua pengusaha di Jakarta mampu memberikan upah pekerja dengan
              kenaikan UMP sebesar 5,1 persen.

              "Saya kira ada yang mampu, tapi ada yang tidak mampu. Dominannya tidak mampu karena
              sebagai kota jasa, Jakarta merupakan salah satu provinsi yang terkena imbas Covid-19. Banyak
              pengusaha tidak buka karena PPKM," katanya.













                                                           235
   231   232   233   234   235   236   237   238   239   240   241