Page 506 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 JANUARI 2022
P. 506
Ringkasan
Oknum prajurit TNI Angkatan Udara dan Angkatan Laut diduga terlibat dalam pengiriman pekerja
migran ilegal (PMI) yang menjadi korban kapal tenggelam di Perairan Johor, Malaysia, 15
Desember 2021. Kapal yang ditumpangi para pekerja migran itu berangkat dari Tanjung Uban,
Kepulauan Riau, dengan tujuan Johor Bahru.
DUGAAN KETERLIBATAN TNI PANGKAT TAMTAMA DALAM PENGIRIMAN PEKERJA
MIGRAN ILEGAL YANG TENGGELAM DI MALAYSIA
Oknum prajurit TNI Angkatan Udara dan Angkatan Laut diduga terlibat dalam pengiriman pekerja
migran ilegal (PMI) yang menjadi korban kapal tenggelam di Perairan Johor, Malaysia, 15
Desember 2021. Kapal yang ditumpangi para pekerja migran itu berangkat dari Tanjung Uban,
Kepulauan Riau, dengan tujuan Johor Bahru.
Sebanyak 21 warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban tewas dalam kecelakaan kapal
ini. Dugaan keterlibatan oknum TNI AU dan AL itu berdasarkan laporan investigasi tim khusus
Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
"Adanya dugaan keterlibatan oknum TNI AL dan TNI AU yang memiliki peran masing-masing
dalam membantu kegiatan pengiriman PMI ilegal," kata Kepala BP2MI Benny Rhamdani dalam
konferensi pers yang disiarkan secara daring, Selasa (28/12/2021).
Berdasarkan hasil investigasi, kata Benny, kegiatan pengiriman pekerja migran ilegal ke Malaysia
ini diduga dilakukan secara terorganisasi. Dalam pelaksanaan pengiriman pekerja migran ilegal
ini, ada calo-calo perekrut di daerah asal hingga pengurus transportasi di Bandara Hang Nadim,
Batam menuju pelabuhan di Tanjunguban. Benny menyebutkan, pemilik kapal yang mengirim
dan menjemput pekerja migran ilegal ini bernama Susanto alias Acing.
"Jadi kami meyakini kegiatan ini terorganisasi karena ada peran masing-masing pihak, siapa
menjalankan tugas apa dan di mana," kata dia.
Menurut Benny, selama ini Susanto tak pernah tersentuh aparat penegak hukum. Hal ini semakin
menguatkan dugaan BP2MI bahwa kegiatan pengiriman pekerja migran ilegal itu sudah
berlangsung lama dan diketahui banyak pihak.
"Dalam pelaksanaan kegiatannya, Susanto alias Acing tidak pernah tersentuh aparat keamanan
dan aparat hukum," kata dia.
Ia pun menduga kuat ada dukungan (backing) kuat dari anggota aparat penegak hukum
setempat. Tamtama Sementara itu, Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan
Keamanan (Kemenko Polhukam) mengonfirmasi dugaan keterlibatan seorang tamtama dalam
pengiriman pekerja migran ilegal ke Malaysia.
"Di mana khususnya yang TNI AU sementara ini adalah seorang tamtama," kata Deputi
VII/Bidang Koordinasi Komunikasi, Informasi, dan Aparatur Kemenko Polhukam Marsda Arif di
Jakarta, Kamis (30/12/2021).
505

