Page 101 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 FEBRUARI 2020
P. 101

Title          RUU OMNIBUS LAW KURANGI OBESITAS REGULASI PERTAMBANGAN, BENARKAH?
               Media Name     liputan6.com
               Pub. Date      24 Februari 2020
                              https://www.liputan6.com/bisnis/read/4186666/ruu-omnibus-law-kurangi-o besitas-
               Page/URL
                              regulasi-pertambangan-benarkah
               Media Type     Pers Online
               Sentiment      Positive














               Jakarta  Staff Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Tata Kelola Sektor Minerba
               Irwandy Arif menyatakan, pencanangan Rancangan Undang-Undang (RUU)
               Omnibus Law  dapat mengurangi kompleksitas regulasi di Indonesia.

                Dalam paparannya di forum Diskusi Polemik RUU Cipta Kerja di Sektor
               Pertambangan Minerba di Jakarta, Senin (24/02/2020), Irwandy menyatakan
               regulasi dan perizinan di Indonesia sudah "obesitas".

                "Saat ini ada 4.451 peraturan Pemerintah Pusat dan 15.965 peraturan Pemda.
               Regulasi jadi hambatan paling utama di samping hambatan fiskal, infrastruktur dan
               sumber daya manusia," papar Irwandy.


                Kebalikan dengan Irwandy, peneliti Auriga, Iqbal menyatakan bahwa pasal-pasal di
               Omnibus Law  Cipta Kerja khususnya sektor pertambangan masih memiliki frasa
               yang multitafsir sehingga membuatnya lebih sulit dipahami.

                "Izin usaha nggak ada, yang ada Izin berusaha. Maksudnya seperti apa? Banyak
               frasa terlewati juga, masih ada frasa izin usaha yang belum dihapus di RUU, yaitu
               Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK). Apakah lupa dihapus atau bagaimana?
               Kan ini penting, bisa jadi celah kelemahan regulasi," ujar Iqbal.


                Lebih lanjut, banyak pula pasal-pasal yang sebetulnya tidak perlu diubah atau
               dibuat namun ditulis dalam frasa yang baru, di RUU  Omnibus Law  , sehingga
               menurutnya malah kalimat baru ini akan membuat regulasi jadi lebih "obesitas".

                "Makanya jadi kalau dilihat-lihat, ini sama sebenarnya, nggak usah ditulis ulang,
               kan jadi salah tafsir, malah membuat jadi hiper regulasi," kata Iqbal mengakhiri.


                Sebelumnya, Direktorat Jenderal Pembinaam Hubungan Industrial dan Jaminan
               Sosial Tenaga Kerja (Ditjen PHI JSK) Kementerian Ketenagakerjaan, Haiyani
               Rumondang, menegaskan bahwa tidak ada penghapusan upah minimum dalam RUU
               Omnibus Law  Cipta karya.

                "Jadi upah minimum itu tidak dihilangkan, tapi ada upah provinsi," ujarnya dalam
               IDX Economic Forum, Senin (24/02/2020).



                                                      Page 100 of 125.
   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106