Page 110 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 FEBRUARI 2020
P. 110
Title OMNIBUS LAW MANJAKAN INVESTOR, ROCKY GERUNG: WNA BERHAK PEKERJAAN LAYAK
Media Name suara.com
Pub. Date 24 Februari 2020
https://www.suara.com/news/2020/02/24/202149/omnibus-law-manjakan-inve stor-
Page/URL
rocky-gerung-wna-berhak-pekerjaan-layak
Media Type Pers Online
Sentiment Negative
Pengamat Politik, Rocky Gerung menilai tujuan Rancangan Undang Undang (RUU)
Omnibus Law Cipta Kerja dibuat untuk memanjakan para investor di Indonesia.
"Kalau saya bikin sinopsis dari RUU ini, isinya cuma dua hal. Satu ya memang isinya adalah
manjakan investor dan manjakan investasi," ujar Rocky dalam diskusi bertajuk Omnibus
Law RUU Tentang Cipta Kerja Untuk Siapa? di kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang,
Jakarta, Senin (24/2/2020).
Bahkan kata Rocky, jika RUU tersebut disahkan memiliki konsekuensi. Konsekuensi pertama
yakni menekan upah buruh dan kedua merusak lingkungan.
"Dikatakan disitu UU ( RUU Omnibus Law ) ini didasarkan pada pasal 27 konstitusi yang
bunyinya, Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak. Isinya
menurut Said versi kedua, undang sebanyak mungkin tenaga kerja asing. Anda lihat
kontradiksinya. Konsititusi bilang setiap warga negara berhak atas pekerjaan yang layak,
sekarang diubah setiap warga negara asing (WNA) berhak atas pekerjaan yang layak," kata
dia.
Tak hanya itu, Rocky menyoroti draft RUU Omnibuw Law, bahwa pemerintah
mengeluarkan Peraturan Pemerintah untuk memperbaiki pasal -pasal yang tidak menuju
kepada percepatan investasi. Karena itu, Rocky menyebut RUU tersebut tak efektif.
"Di bagian akhir ketentuan-ketentuan lain , dikatakan disitu, demi percepatan investasi,
maka pemerintah bisa mengeluarkan Perppu untuk memperbaiki mengubah atau
membatalkan pasal-pasal yang pada tidak menuju pada percepatan. Kira-kira tafsirnya
begitu. Jadi kalau UU enggak efektif, akan ada PP untuk membatalkan pasal yang tidak
efektif. Jadi PP bisa dibatalkan dengan Undang Undang," ucap Rocky.
Lebih lanjut, Rocky menilai politik Nawacita yang diusung Presiden Jokowi telah
mengkhinati cita-cita Presiden RI pertama Sukarno. Pasalnya kata Rocky, Bung Karno tidak
pernah menyukai aturan yang merugikan rakyat.
"Presiden Jokowi cita politiknya diberi judul Nawacita mengikuti narasi Bung Karno. Karena
tidak ada dalam pikiran Bung Karno UU yang menghina buruh. Jadi segala macam argumen
di situ. Memang ini UU sama seperti kita menghianati Nawacita," katanya.
Ia pun mengibaratkan, pemerintah era Jokowi saat ini sedang menempelkan prangko
berwajah Bung Karno di kertas toilet.
"Jadi, saya bayangkan ada prangko berwajah Bung Karno ditempelkan di kertas toilet.
Penghinaan terhadap alam pemikiran awal pendiri republik ini," katanya.
Page 109 of 125.