Page 75 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 MARET 2020
P. 75
Dalam surat kesehatan yang dimiliki 49 orang TKA itu tertera mereka telah melewati
proses karantina selama 14 hari. Surat kesehatan itu telah diverifikasi oleh
perwakilan Pemerintah Indonesia di Thailand.
"Telah dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh Karantina Kesehatan Pelabuhan (KKP)
Soekarno Hatta. Dan telah mengeluarkan kartu kewaspadaan kesehatan pada setiap
orang tersebut," bebernya.
Selanjutnya berdasarkan surat dari KKP itu, lanjut Sofyan, Imigrasi Bandara
Soekarno Hatta, mengizinkan mereka melanjutkan perjalanan menuju Kendari
dengan pesawat Garuda Indonesia GA 696.
"Jadi mereka ini orang baru dari China, bukan memperpanjang visa, tapi mereka
TKA baru. Kalau soal dikarantina di Indonesia, itu bukan ranah kami itu ranah KKP,"
terangnya.
Sofyan mengakui, 49 TKA asal China tersebut belum menjalani proses karantina di
Indonesia. Mereka hanya mendapatkan kartu kewaspadaan kesehatan dari KKP
Bandara Soekarno Hatta.
Padahal berdasarkan Peraturan Menteri Hukum dan HAM nomor 7 tahun 2020
tentang Pemberian Visa dan Izin Tinggal dalam Upaya Mencegah Masuknya Virus
Corona, seluruh TKA yang masuk di Indonesia, wajib mengikuti proses karantina
selama 14 hari.
Sebelumnya, warga Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) digemparkan dengan
video yang merekam kedatangan puluhan warga negara asing (WNA) China di
Bandara Haluoleo Kendari, Minggu (15/3/2020) malam.
Video berdurasi 58 detik itu menunjukkan sebanyak puluhan TKA lengkap dengan
koper yang diderek dari sebuah ruangan kedatangan bandara.
Semua warga China itu menggunakan masker di wajahnya. Puluhan TKA tersebut,
bertolak dari Bandara Soekarno Hatta, Jakarta menuju Bandara Haluoleo, Kendari
dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia GA 696 dan tiba pukul 19.30
WITA.
(Penulis: Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati, Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gubernur Sultra Perintahkan
Karantina 49 TKA China di Kendari".
Page 74 of 142.