Page 59 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 FEBRUARI 2020
P. 59

Title          AIRLANGGA: OMNIBUS LAW BERTUJUAN CIPTAKAN LAPANGAN KERJA
               Media Name     beritasatu.com
               Pub. Date      26 Februari 2020
                              https://www.beritasatu.com/nasional/603155/airlangga-omnibus-law-bertu juan-
               Page/URL
                              ciptakan-lapangan-kerja
               Media Type     Pers Online
               Sentiment      Positive





               Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian, Airlangga Hartarto mengemukakan,
               Rancangan Undang-undang (RUU) Cipta Kerja (Ciptaker) yang masuk dalam
               program omnibus law dibuat untuk menciptakan lapangan kerja. RUU itu bukan
               untuk kepentingan pengusaha tetapi untuk menyedikan pekerjaan bagi para pencari
               kerja atau para penganggur.

               "Cipta kerja adalah job creation. Bagaimana menciptakan kerja, siapa yang cipta
               kerja. Ini proses utamanya adalah penciptaan," kata Airlangga saat membuka Focus
               Group Discussion (FGD) tentang Omnibus Law RUU Cipta Lapangan Kerja dan
               Perpajakan di gedung DPR, Jakarta Pusat, Rabu (26/2/2020).

               Airlangga menjelaskan, RUU Cipta Kerja berbeda dengan UU tentang Tenaga Kerja.
               Kalau UU ketenagakerjaan, mengatur tenaga kerja yang sudah bekerja, apa hak dan
               kewajibannya, sementara Ciptaker adalah penciptaan lapangan kerja. "Ini perlu
               dipahami supaya tidak salah artikan," jelas Airlangga.

               Ketua Umum Partai Golkar ini menambahkan, titik berat kehadiran RUU Cipta Kerja
               adalah menciptakan kerja bagi tujuh juta penganggur yang ada saat ini. RUU Cipta
               Kerja tidak mengatur gaji yang diterima berdasarkan produktivitas kerja. RUU Cipta
               Kerja lebih mengatur ekosistem kerja agar bisa mendorong lahirnya investasi.

               "Kita tidak punya formula yang mengaitkan dengan produktivitas. Karena kalau
               dikaitkan lebih ramai lagi. Karena itu yang diatur omnibus law ini adalah ekosistem
               investasi," tutur Airlangga.

               Airlangga mengungkapkan ekosistem investasi yang dimaksudkan lebih kepada
               Usaha Mikro Kecil dan Menangah (UMKM). Sebab, pemilik warung bakso kecil
               misalnya, dapat dikategori sebagai investor karena bisa mempekerjakan dua orang.

               "Investasi ini dilakukan oleh orang per orang, usaha kecil menengah. Warung bakso
               yang pekerjakan 2 orang itu UMKM. Yang jualan warung adalah investor, yang
               mempekerjakan 4-5 orang. Restoran mempekerjakan beberapa orang. UMKM
               mempekerjakan banyak orang. Karena pekerja di Indonesia itu 90 persen adalah
               UMKM. Nah, itu yang juga utama dalam omnibus law Cipta Kerja," tutup Airlangga.










                                                       Page 58 of 151.
   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64