Page 192 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 JUNI 2020
P. 192
Menurut data yang dihimpun, Abdi mengungkapkan bahwa laporan terbaru menyebutkan
bahwa pada Jumat 5 Juni 2020, ada dua orang awak kapal perikanan Indonesia atas nama
Reynalfi dan Andri Juniansyah melompat dari kapal Cina LU QIAN YUA YU 901 saat kapal
melintasi Selat Malaka.
Abdi memaparkan, mereka melompat karena tidak tahan dengan perlakuan dan kondisi kerja
diatas kapal yang sering mendapatkan intimidasi, kekerasan fisik dari kapten dan sesama ABK
asal China. Setelah mengapung selama 7 jam, mereka akhirnya ditolong nelayan Tanjung Balai
Karimun.
"Dugaan kerja paksa mengemuka setelah ditemukan adanya praktik tipu daya, gaji yang tidak
dibayar, kondisi kerja yang tidak layak, ancaman dan intimidasi yang dirasakan Andri Juniansyah
dan Reynalfi," ucapnya.
Koordinator Nasional Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia, Moh Abdi Suhufan
mengatakan bahwa kejadian ini merupakan insiden ke-6 dalam kurun waktu delapan bulan
terakhir ini.
"Dalam periode November-Juni 2020 kami mencatat 30 orang awak kapal Indonesia yang
menjadi korban kekerasan dalam bekerja di kapal China dengan rincian 7 orang meninggal, 3
orang hilang dan 20 orang selamat," kata Abdi.
Atas banyaknya kejadian ini, DFW Indonesia meminta pemerintah Indonesia untuk secepatnya
melakukan moratorium pengiriman ABK ke luar negeri terutama yang bekerja di kapal ikan Cina
baik legal maupun ilegal.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Pergerakan Pelaut Indonesia, Sulawesi Utara Anwar Dalewa
mengatakan bahwa Andry Juniansyah dan Reynalfi merupakan korban sindikasi perdagangan
orang yang melibatkan agen ketenagakerjaan ilegal di dalam negeri dan jejaring internasional.
Atas kejadian dan kasus yang menimpa Andry Juniansyah dan Reynalfi, DFW-Indonesia
meminta aparat penegak hukum Indonesia untuk melakukan upaya dan tindakan penegakan
hukum kepada pihak-pihak yang secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam tindak
pidana perdagangan orang dan pelanggaran ketenagakerjaan lainnya..
191