Page 156 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 MARET 2020
P. 156
Title SERIKAT BURUH TOLAK KERAS WACANA SUNAT THR HINGGA 50 PERSEN
Media Name liputan6.com
Pub. Date 27 Maret 2020
https://www.liputan6.com/bisnis/read/4212518/serikat-buruh-tolak-keras -wacana-
Page/URL
sunat-thr-hingga-50-persen
Media Type Pers Online
Sentiment Positive
Jakarta - Sejumlah serikat buruh kompak bersikap keras menolak wacana
pengusaha yang memangkas dana Tunjangan Hari Raya ( THR ) hingga sebesar 50
persen, yang diklaim akibat pandemi virus corona di Indonesia. Federasi Serikat
Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) menyebut bahwa rencana pemotongan uang THR
hingga 50 persen dianggap tidak rasional. Hal ini karena kegiatan produksi pabrik
masih normal di berbagai wilayah Indonesia. Sedangkan tidak lama lagi Hari Raya
Idul Fitri 1441 Hijriah, akan jatuh pada Mei 2020.
"Pastinya alokasi anggaran udah disiapkan dong, oleh perusahaan," tegas Sekretaris
Jenderal FSPMI, Riden Hatam Aziz saat dikonfirmasi Merdeka.com pada Jumat
(27/3/2020).
THR keagamaan bagi Aziz merupakan suatu kewajiban yang harus dibayarkan
secara penuh oleh setiap perusahaan kepada karyawan yang masih terikat aturan
kontrak yang sah.
Jika kebijakan tersebut diterapkan, Aziz berujar, kemampuan daya beli para buruh
akan semakin menurun. Mengingat di musim bulan suci Ramadhan berbagai harga
kebutuhan pokok cenderung mengalami kenaikan.
Untuk itu FSPMI mendorong pemerintah tegas menolak usulan pengusaha terkait
kebijakan pemotongan dana THR karena dinilai sangat merugikan kaum buruh di
berbagai wilayah Indonesia.
"Satu minggu yang lalu, kami sudah surati presiden Jokowi. Semoga THR tidak
dipangkas," pungkas Aziz.
Semantara itu Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) juga menolak keras
rencana pengusaha membayar THR sebesar 50 persen, yang diklaim akibat
kesulitan ekonomi saat pandemi corona berlangsung.
"Karena itu, KSPI meminta pemerintah tidak mengabulkan usulan pengusaha yang
ingin memberikan THR hanya 50 persen dan tidak membayar upah buruh yang
Page 155 of 166.