Page 102 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 DESEMBER 2021
P. 102

Direktur  Pengembangan  Investasi  BPJamsostek  Edwin  Ridwan  mengatakan  agar  penyaluran
              program MLT JHT bisa maksimal pihaknya siap menyiagakan 325 kantor cabang BPJamsostek di
              seluruh Indonesia.

              Sementara itu Ida berharap kehadiran revisi soal MLT JHT ini bisa meningkatkan produktivitas
              para buruh dalam bekerja.

              "Dengan miliki rumah sendiri harapannya produktivitas pekerja meningkat. Karena dengan itu,
              mereka tidak perlu berfikir lagi soal kemana harus tinggal," katanya.

              Direktur  Jenderal  Pembinaan  Hubungan  Industrial  dan  Jaminan  Sosial  Kementerian
              Ketenagakerjaan Indah Anggoro Putri mengatakan peningkatan produktivitas pekerja melalui
              program tersebut tak hanya diharapkan terjadi pada buruh dengan status Perjanjian Kerja Waktu
              Tidak Tertentu (PKWTT) tapi juga yang berstatus Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT).

              "Karena MLT JHT ini bisa dimanfaatkan pekerja dengan status apapun, PKWT atau PKWTT, tapi
              memang  ia  harus  ikut  JHT  selama  setahun,"  katanya  dalam  Konferensi  Pers  Soal  Sosialiasi
              Permenaker Nomor 17 Tahun 2021 pada awal November lalu.

              Sambutan Positif Pekerja dan Pengusaha

              Revisi aturan itu disambut positif kalangan pekerja dan pengusaha. Presiden Asosiasi Serikat
              Pekerja Indonesia (ASPEK) Mirah Sumirat mengatakan fasilitas itu memberikan angin segar bagi
              buruh.

              Maklum, sekarang ini banyak buruh yang masih belum memiliki rumah. Data yang dimilikinya,
              untuk anggota ASPEK yang kini jumlahnya mencapai sekitar 100 ribuan pekerja saja, sekitar 80
              persennya belum punya rumah.

              Menurutnya  kebijakan  dan  skema  MLT  JHT  itu  bisa  memberi  buruh  beberapa  alternatif
              pembiayaan untuk memiliki rumah, selain fasilitas FLPP, Subsidi Bantuan Uang Muka Rumah
              (SBUM),  Bantuan  Pembiayaan  Perumahan  Berbasis  Tabungan  (BP2BT)  dan  Tabungan
              Perumahan Rakyat (TAPERA) yang sudah disediakan pemerintah saat ini.

              "Ini tambahan betul, sangat membantu dan alternatif ke buruh untuk dapat punya rumah, karena
              tanpa kemudahan dan kalau bicara soal kemampuan beli, buruh pasti sulit beli rumah secara
              tunai," katanya.

              Sambutan  positif  juga  disampaikan  oleh  Ketua  Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  Hariyadi  B
              Sukamdani.  Ia  mengatakan  penggunaan  dana  JHT  untuk  pembiayaan  perumahan  pekerja
              sebenarnya  sudah  diamanatkan  oleh  Peraturan  Pemerintah  Nomor  55  Tahun  2015  Tentang
              Pengelolaan Aset Jaminan Sosial Ketenagakerjaan.

              Besaran  pemanfaatan  dana  untuk kebutuhan  perumahan  buruh  yang  dibolehkan  oleh  beleid
              tersebut mencapai 30 persen. Ia mengatakan itu harus dimanfaatkan untuk membantu buruh
              dalam memenuhi kebutuhan papan mereka.


              Apalagi, berdasarkan data yang dimilikinya, kelolaan dana JHT BPJS Ketenagakerjaan sekarang
              ini sudah tembus Rp450 triliun. Artinya, ada dana kelolaan JHT sebesar Rp135 triliun yang bisa
              dimanfaatkan untuk membantu pekerja membeli rumah.
                                                           101
   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107