Page 54 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 DESEMBER 2021
P. 54

“Manfaat  MLT  ini  akan  dirasakan  oleh  peserta  dengan  cakupan  yang  lebih  luas  lagi,”  ucap
              Anggoro.
              Tentunya, Permenaker Nomor 17/2021, menjadi kabar baik bagi peserta BP Jamsostek agar
              dapat memiliki rumah yang diidamkan dengan berbagai kemudahan.

              Dia meyakini, rumah adalah kebutuhan dasar manusia. Sehingga Anggoro berharap, peserta
              dapat memanfaatkan program MLT-JHT ini sebaik-baiknya.

              “Dengan  punya  rumah,  pekerja  dapat  bekerja  dengan  tenang  dan  mampu  meningkatkan
              produktivitas yang tentunya menguntungkan para pengusaha,” ucapnya.

              ATURAN  BARU  DEMI  KESEJAHTERAAN  PEKERJA  Dengan  telah  diundangkannya  Permenaker
              Nomor 17 Tahun 2021 pada 29 September 2021, merupakan kabar baik bagi peserta program
              JHT dan pengusaha/pemberi kerja.
              Hal itu dikarenakan memberikan kemudahan bagi pekerja untuk memiliki rumah sendiri, serta
              untuk pengusaha dapat membantu pemerintah dalam menyediakan rumah bagi masyarakat.

              Selain itu, sebagai salah satu cara pemerintah memberikan kepastian kesejahteraan bagi pekerja
              melalui program jaminan hari tua (JHT) untuk mendapatkan MLT, berupa fasilitas pembiayaan
              perumahan.

              Dengan aturan baru tersebut, juga diharapkan dapat meningkatkan serapan realisasi penyaluran
              MLT perumahan bagi pekerja/buruh.

              Ya, berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan, realisasi penyaluran MLT perumahan bagi
              pekerja kurang memuaskan sejak program tersebut diluncurkan.

              Pada  2017,  realisasi  penyaluran  MLT  perumahan  bagi pekerja/buruh  hanya  658  unit  rumah.
              Angka itu mampu meningkat pada 2018, sebanyak 1.385 unit.

              Namun pada 2019, menurun hanya 398 unit. Selanjutnya pada 2020 hanya 82 unit rumah yang
              terealisasi.


              Menurut Dirjen PHI-JSK Kemenaker, Indah Anggoro Putri, turunnya angka realisasi pada 2020,
              dikarenakan tidak stabilnya kondisi perekonomian Indonesia akibat pandemi Covid-19.

              “Pada tahun 2019 penyaluran MLT terjadi penurunan sebanyak 398 unit rumah sampai dengan
              tahun  2020  ini  hanya  82  unit  rumah  yang  tersalurkan  dikarenakan  tidak  stabilnya  kondisi
              perekonomian Indonesia akibat pandemi Covid-19,” ujar Indah.

              Indah pun mengatakan, agar optimalnya penyaluran MLT perumahan pekerja/buruh, ada hal-
              hal baru yang diatur dalam Permenaker Nomor 17 Tahun 2021.

              Dia  menyebutkan,  adanya  penambahan  Bank  Daerah  yang  tergabung  dalam  Asbanda,
              penambahan skema baru berupa inovasi yaitu pengalihan dari KPR umum menjadi KPR MLT,
              serta  penyesuaian  suku bunga  deposito  sebagai  dasar perhitungan  suku  bunga penempatan
              (funding) dan suku bunga pinjaman (lending).

              Menurutnya,  Menaker  Ida  Fauziyah  juga  telah  mengingatkan,  MLT  JHT  ini  harus  bisa
              memberikan manfaat yang besar bagi peserta dan pemberi kerja, dalam memenuhi kebutuhan
              akan kepemilikan rumah sendiri.

              Pemerintah  juga  terus  berupaya  mengatasi  permasalahan  kepemilikan  perumahan  dengan
              mengeluarkan berbagai program pembiayaan perumahan seperti Fasilitas Likuiditas Pembiayaan

                                                           53
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59