Page 38 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 SEPTEMBER 2021
P. 38

dideportasi turun di Soekarno-Hatta kemudian masuk karantina difasilitasi BP2M,” tutur Budi,
              Senin (20/9).


              ADA 7.216 PMI PULANG SECARA UNPROSEDURAL SELAMA 2021

              Kepulangan pekerja migran Indonesia (PMI) secara unprosedural atau ilegal akan terpantau dari
              paspor yang digunakan.

              Kepala  UPT Pelayanan  dan  Perlindungan  Tenaga  Kerja  (UPT  P2TK)  Dinas  Tenaga  Kerja  dan
              Transmigrasi  (Disnakertrans)  Jatim  Budi  Raharjo  mencatat,  ada  7.216  PMI  yang  pulang
              bermasalah selama 2021. ”Mereka overstay dan unprosedural.Kebanyakan dideportasi turun di
              Soekarno-Hatta kemudian masuk karantina difasilitasi BP2M,” tutur Budi, Senin (20/9).

              Unprosedural disebabkan beberapa hal. Misalnya, PMI berangkat prosedural tapi overstay atau
              ketika  berangkat  hanya  berbekal  paspor.  ”Kemudian  di  sana  bekerja  tidak  menggunakan
              dokumen kerja yang benar,” jelas Budi.

              Sebetulnya, lanjut Budi, yang dikhawatirkan Disnaker adalah pintu-pintu jalur tikus. Banyak jalur
              tikus yang bisa diakses.

              Padahal,  selama  pandemi,  kepulangan  PMI  harus  dipantau.  Saat  ini,  PMI  hanya  bisa  masuk
              Indonesia lewat Bandara Sam Ratulangi (Manado) dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta
              (Jakarta).

              ”Kalau ilegal banyak. Yang pulang lewat Bandara Juanda pun bisa terdeteksi mana yang mereka
              pulang dengan status finish kontrak prosedural mana yang mereka pulang unprosedural itu bisa
              kelihatan,” beber Budi.

              Selama 2021, menurut Budi, Sampang menjadi wilayah dengan jumlah kepulangan PMI secara
              unprosedural terbanyak. ”Disusul Bangkalan, Pamekasan, dan Lumajang,” terang Budi.
              Budi berpesan kepada pemerintah daerah untuk memikirkan penciptaan lapangan kerja baru.
              Sebab 70 persen alasan warga menjadi PMI adalah untuk perbaikan kondisi ekonomi.

              ”Harus ada penciptaan lapangan kerja baru selain upaya jangka pendek program pendampingan
              kesehatan, reintegrasi sosial dan bantuan sosial langsung ( social safety net ) agar mereka masih
              punya pekerjaan dan harapan,” tutur Budi.


























                                                           37
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43