Page 66 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 JANUARI 2019
P. 66

"Mereka  (otoritas  India)  mengatakan  memperhatikan  masalah  ini  namun  tetap
               berpegang  pada  proses peradilan yang saat ini berjalan bagi pemilik kapal," jelas
               Judha Nugraha, Kepala sub direktorat kelembagaan dan diplomasi perlindungan WNI
               dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kemlu.

               Tak  hanya  sampai  disitu,  pemerintah  RI  melalui  KBRI  Den  Haag  juga  telah
               mendatangi Kemlu Belanda, negara asal perusahaan, untuk melaporkan hal ini dan
               mendesak  agar  perusahaan  Nordav  BV  segera  membayar  gaji  ABK  tersebut  dan
               segera  memulangkan  ABK  WNI.  "Kita  upayakan  melalui  pengacara  di  India  agar
               perusahaan  mau  membayar  gaji  para  ABK  ini  sejumlah  diatas  empat  bulan  masa
               kerja," kata dia.

               Sebagai  informasi,  perusahaan  Nordav  BV,  tersandung  masalah  hukum  di  India
               karena mengalami pailit sehingga tidak mampu membayar biaya bahan bakar dan
               agen di India. "Karena ini, mereka tidak mampu membayar gaji ABK WNI kita yang
               bekerja di dua kapal mereka sejak Juli dan September 2018,"tuturJudha.

               Di  dalam  negeri,  Kemenko  Bidang  Kemaritiman  terus  berkoordinasi  dengan
               Kemenhub  untuk  melaporkan  permasalahan  ini  ke  Organisasi  Maritim
               Internasional/IMO.  "Hasilnya  adalah  IMO  memerintahkan  Belanda  selaku  negara
               bendera atau flag state dari kapal Miss Gaunt dan Kapal Northwind untuk mendorong
               pemilik kapal agar menyelesaikan gaji ABK dan memfasilitasi repatriasi,"beber Basilio.

               Menurut dia, berdasarkan ketentuan Maritime Labour Convention (MLC) 2006 A2.5 di
               paragraf 7 yang berbunyi Tiap-tiap negara pihak seharusnya memfasilitasi repatriasi
               ABK  yang  sedang  bersandar  atau  melalui  laut  teritorial  atau  laut  dalam  serta
               pergantian personil diatas kapal.

               Lalu, tambah Basilio, di paragraf ke-8 konvensi IMO menyebutkan bahwa "Secara
               khusus, negara pihak seharusnya tidak menolak hak repatriasi masing-masing ABK
               karena  kondisi  keuangan  perusahaan  atau  pemilik  kapal  atau  karena  ketidak-
               mampuan atau ketidak-inginan perusahaan untuk memindahkan ABK-nya," ujarnya.




























                                                       Page 65 of 76.
   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71