Page 19 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 DESEMBER 2021
P. 19

Menurut Anies, kenaikan UMP 5,1% sekaligus meningkatkan kemampuan daya beli masyarakat,
              juga bentuk apresiasi bagi para pekerja dan menjadi suntikan semangat bagi perekonomian dan
              dunia usaha.

              "Harapan kami ke depan, ekonomi dapat lebih cepat derapnya demi kebaikan kita semua," kata
              dia.

              Adapun keputusan merevisi UMP tahun 2022 didasarkan beberapa pertimbangan. Salah satunya,
              kajian Bank Indonesia yang menunjukkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022
              mencapai  4,7%  sampai  5,5%,  sehingga  inflasi  akan  terkendali  pada  posisi  3%  (2%-4%).
              Kemudian, Institute For Development of Economics and Finance (Indef) memproyeksikan tingkat
              pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2022 sebesar 4,3%.

              "Keputusan ini, selain mempertimbangkan sentimen positif dari kajian dan proyeksi tersebut,
              juga didasari kajian ulang dan pembahasan kembali bersama semua pemangku kepentingan
              terkait," ucap Anies.
              Berdasarkan  data  Badan  Pusat  Statistik  (BPS)  DKI  Jakarta,  rata-rata  inflasi  Ibu  Kota  selama
              Januari-November 2021 adalah 1,08%. Sementara itu, rata-rata inflasi nasional selama Januari-
              November 2021 sebesar 1,30%.

              Sebelum merevisi besaran UMP 2022, pada 22 November 2021, Anies melayangkan surat nomor
              533/-085.15 tentang Usulan Peninjauan Kembali Formula Penetapan UMP 2022 kepada Menteri
              Ketenagakerjaan.  Melalui  surat  itu,  Anies  menyampaikan  bahwa  kenaikan  UMP  2022  di  DKI
              Jakarta  yang  sebelumnya  hanya  Rp  37.749  atau  0,85%  masih  jauh  dari  layak  dan  tidak
              memenuhi asas keadilan.

              "Kenaikan yang hanya sebesar Rp 38.000 ini dirasa amat jauh dari layak dan tidak memenuhi
              asas keadilan," kata Anies dalam surat yang ditujukan ke Kemenaker.

              Pemprov DKI Jakarta kemudian mengkaji ulang formula UMP tahun 2022 dengan menggunakan
              Dari kedua Besaran UMP Rp 4.453.935 ditetapkan berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun
              2020 tentang Cipta Kerja dan aturan turunannya yang mengatur penghitungan UMP yang sudah
              baku, yakni Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan.

              Massa buruh pun menolak kenaikan UMP tersebut dan mendesak Anies mencabut keputusannya.
              Massa buruh berulang kali berdemo di Balai Kota DKI Jakarta untuk menuntut Anies merevisi
              besaran UMP DKI Jakarta 2022. Saat menemui pedemo pada 29 November 2021, Anies pun
              mengakui bahwa kenaikan UMP 0,85% terlalu kecil. Anies menyatakan terpaksa meneken surat
              keputusan kenaikan UMP 0,85%.

              "Kami  pun berpandangan  ini  angka  yang terlalu  kecil  untuk  buruh  di  Jakarta,"  ujar  Anies  di
              hadapan massa saat itu.

              Pemprov DKI pun kemudian berjanji kepada buruh akan merevisi besaran UMP DKI Jakarta 2022.
              Akhirnya kenaikan UMP Jakarta pun direvisi menjadi naik 5,1% atau sebesar Rp 225.667..














                                                           18
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24