Page 238 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 DESEMBER 2021
P. 238

KADIN PERTANYAKAN DASAR HUKUM ANIES NAIKKAN UMP DKI 5,1 PERSEN

              Kadin DKI Jakarta meminta klarifikasi dari Kementerian Ketenagakerjaan RI terkait keputusan
              Anies dalam menetapkan UMP 2022.

              Kamar Dagang dan Industri (Kadin) mempertanyakan dasar hukum Gubernur DKI Jakarta Anies
              Baswedan  menaikkan  Upah  Minimum  Provinsi  (UMP)  pada  2022  sebesar  5,1  persen  atau
              Rp225.667 sehingga menjadi Rp4.641.854.

              Wakil Ketua Umum Kadin DKI Jakarta Sarman Simanjorang meminta klarifikasi dari Kementerian
              Ketenagakerjaan RI terkait keputusan Anies tersebut.

              "Ini harus segera diluruskan supaya tidak berkepanjangan, karena ditakutkan nanti ada pihak
              pengusaha yang mengungat revisi UMP ini akan semakin tidak produktif, di sisi lain kita masih
              berjuang  memulihkan  perekonomian  ditengan  pandemi  COVID-19,"  kata  Sarman  dalam
              keterangan tertulis, Minggu (19/12/2021).

              Sarman mengaku belum menerima salinan SK Gubernur DKI Jakarta soal penetapan UMP 2022.
              Ia mengatakan UMP DKI Jakarta 2022 tadinya naik sebesar 0,85 persen berdasarkan formula
              yang diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan.

              "Kami baru hanya membaca pemberitaan dari media bahwa Pemprov DKI Jakarta melakukan
              revisi UMP DKI Jakarta 2022 yang telah ditetapkan melalui SK Gubernur No.1395 Tahun 2021,"
              kata dia.
              Sarman menjelaskan UMP DKI 2022 yang naik hanya 0,85 persen itu mendapat penolakan dari
              serikat pekerja karena dinilai terlalu kecil.

              Anies kemudian menyurati Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Ida Fauziyah dengan surat nomor
              533/-85.15 pada 22 November 2021 yang berisikan bahwa formula penetapan UMP 2022 tidak
              cocok dengan kondisi Jakarta dan diminta untuk dirubah.

              "Nah yang menjadi pertanyaan apakah Menteri Tenaga Kerja sudah menjawab surat gubernur
              tersebut  sehingga  ada  peluang  untuk  merevisi  UMP  DKI  2022  yang  telah  ditetapkan,"  ujar
              Sarman.

              Menurut Sarman, para pengusaha menghormati itikad baik Anies yang memperjuangkan nasib
              warganya. Akan tetapi, hal itu mesti sesuai aturan yang berlaku.

              "Di sinilah peran Kementerian Ketenagakerjaan bagaimana mampu mengawal regulasi yang ada,
              memberikan  kepastian  hukum  bagi  dunia  usaha  karena  menyangkut  UMP  merupakan
              kepentingan bersama antara pengusaha dan pekerja," kata dia.

              Sementara  itu,  Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  (Apindo)  DKI  Jakarta  berencana  menggugat
              keputusan  Anies  terkait  kenaikan  UMP  2022  ke  Pengadilan  Tata  Usaha  Negara  (PTUN).
              Keputusan Anies dinilai bertentangan dengan PP No. 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan.














                                                           237
   233   234   235   236   237   238   239   240   241   242   243