Page 233 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 DESEMBER 2021
P. 233

RESMI DIREVISI! PEMPROV DKI NAIKKAN UMP JAKARTA 2022 JADI RP4,6 JUTA

              Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melakukan revisi terhadap besaran Upah Minimum
              Provinsi  (UMP)  DKI  Jakarta  tahun  2022.  Gubernur  Provinsi  DKI  Jakarta  Anies  Baswedan
              mengambil  keputusan  merevisi  dan  menaikkan  UMP  Jakarta  tahun  2022  menjadi  sebesar
              Rp4.641.854.

              Anies menuturkan, keputusan ini didasarkan pada kajian Bank Indonesia, proyeksi pertumbuhan
              ekonomi Indonesia pada tahun 2022 mencapai 4,7% sampai dengan 5,5%, dan inflasi akan
              terkendali pada posisi 3% (2%-4%).

              Di  sisi  lain,  Institute  for  Development  of  Economics  and  Finance  (Indef)  juga  memproyeksi
              tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2022 sebesar 4,3%.

              Adapun UMP wilayah DKI Jakarta tahun 2022, naik 5,1% atau senilai Rp225.667 dari UMP Jakarta
              tahun 2021. Keputusan ini selain mempertimbangkan sentimen positif dari kajian dan proyeksi
              tersebut,  juga  didasari  kajian  ulang  dan  pembahasan  kembali,  bersama  semua  pemangku
              kepentingan terkait.

              "Melalui  kenaikan  Rp225  ribu  per  bulan,  maka  saudara-saudara  kita,  para  pekerja  dapat
              menggunakannya  sebagai  tambahan  untuk  keperluan  sehari-hari.  Kemudian,  hal  yang  lebih
              penting adalah melalui kenaikan UMP yang layak ini, kami berharap daya beli masyarakat atau
              pekerja tidak turun," ujar Anies dalam keterangannya, Sabtu (18/12).

              Anies  menegaskan,  keputusan  menaikkan  UMP Jakarta  2022  menjunjung  asas keadilan  bagi
              pihak pekerja, perusahaan, dan Pemprov DKI Jakarta.

              Sebagai  gambaran,  pada  tahun  sebelum  pandemi  Covid-19,  rata-rata  kenaikan  UMP  di  DKI
              Jakarta selama 6 tahun terakhir adalah 8,6%.
              "Kami  menilai,  kenaikan  5,1%  ini  suatu  kelayakan  bagi  pekerja  dan  tetap  terjangkau  bagi
              pengusaha.  Ini  juga  sekaligus  meningkatkan  kemampuan  daya  beli  masyarakat.  Ini  wujud
              apresiasi bagi pekerja, serta semangat bagi geliat ekonomi dan dunia usaha. Kami berharap, ke
              depannya ekonomi dapat lebih cepat derapnya demi kebaikan kita semua," tambah Anies.

              Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, rara-rata inflasi di Ibu Kota selama
              Januari-November 2021 sebesar 1,08%.

              Adapun,  rerata  inflasi  nasional  selama  Januari-November  2021  adalah  sebesar  1,30%.
              Sementara itu, dalam kurun waktu 6 tahun terakhir (2016 - 2021), rata-rata kenaikan UMP DKI
              Jakarta  dengan  mempertimbangkan  nilai  pertumbuhan  ekonomi  dan  inflasi  nasional  adalah
              sebesar 8,6%.

              Pada  22  November  2021,  Anies  melayangkan  surat  nomor  533/-085.15  tentang  Usulan
              Peninjauan Kembali Formula Penetapan Upah Minumum Provinsi (UMP) 2022, kepada Menteri
              Ketenagakerjaan RI.

              Melalui surat itu, Anies menyampaikan bahwa kenaikan UMP Jakarta 2022 yang sebelumnya
              hanya Rp37.749, atau 0,85% masih jauh dari layak dan tidak memenuhi asas keadilan. Hal itu
              disebabkan peningkatan kebutuhan hidup pekerja atau buruh terlihat dari inflasi di DKI Jakarta.

              Pemprov DKI Jakarta dalam mengkaji ulang formula UMP Jakarta 2022 menggunakan variabel
              inflasi (1,6%), dan variabel pertumbuhan ekonomi nasional (3,51%). Berdasarkan kedua variabel
              itu, maka keluar angka 5,11% sebagai angka kenaikan UMP tahun 2022.




                                                           232
   228   229   230   231   232   233   234   235   236   237   238