Page 284 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 DESEMBER 2021
P. 284

ANIES REVISI UMP DKI 2022, PENGUSAHA MINTA KLARIFIKASI KEMNAKER

              Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merevisi besaran kenaikan upah minimum provinsi (UMP)
              DKI Jakarta tahun 2022 dari 0,85% menjadi 5,1% atau naik Rp225.667 dari UMP 2021. Dengan
              demikian, UMP DKI Jakarta tahun 2022 direvisi menjadi Rp4.641.854.

              Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (Hippi)
              DKI Jakarta Sarman Simanjorang mengatakan, sampai saat ini pengusaha belum menerima dan
              membaca salinan SK Gubernur yang merevisi UMP DKI Jakarta tahun 2022.

              "Kami baru membaca pemberitaan dari media bahwa Pemprov DKI Jakarta melakukan revisi
              UMP DKI Jakarta 2022 yang telah ditetapkan melalui SK Gubernur Tahun 2021," ujarnya ketika
              dihubungi, Sabtu (18/12/2021).

              Menurut  dia,  memang  penetapan  UMP  DKI  Jakarta  2022  mendapat  penolakan  dari  Serikat
              Pekerja karena dianggap terlalu kecil. Gubernur DKI Jakarta telah menyurati Pemerintah Pusat
              dalam hal ini Menteri Tenaga Kerja RI bernomor 533/-85.15 tertanggal 22 November 2021 yang
              berisikan bahwa formula penetapan UMP DKI Jakarta 2022 tidak cocok dengan kondisi Jakarta
              dan diminta untuk diubah.

              "Nah, yang menjadi pertanyaan apakah Menteri Tenaga Kerja sudah menjawab surat gubernur
              tersebut sehingga ada peluang untuk merevisi UMP DKI 2022 yang telah ditetapkan. Tentu kami
              dari  pelaku  usaha  meminta  klarifikasi  dari  Menteri  Tenaga  Kerja,  karena  mereka  lah  yang
              bertanggung jawab menegakkan aturan dan regulasi yang berkaitan dengan penetapan UMP,"
              jelas dia.

              Sarman menghormati itikad baik gubernur DKI yang ingin memperjuangkan nasib warganya.
              Namun demikian, lanjut Sarman, semua ada dasar hukum dan regulasinya.

              "Di sini lah peran Kementerian Ketenagakerjaan bagaimana mampu mengawal regulasi yang ada
              memberikan  kepastian  hukum  bagi  dunia  usaha,  karena  menyangkut  UMP  merupakan
              kepentingan bersama antara pengusaha dan pekerja," ungkapnya.

              Dia pun menyerahkan sepenuhnya masalah ini kepada pemerintah, dalam hal ini Kemnaker agar
              meluruskan dan memastikan bahwa proses penetapan UMP sesuai dengan regulasi yang telah
              ditetapkan.

              "Ini  segera  diluruskan  supaya  tidak  berkepanjangan,  karena  ditakutkan  nanti  ada  pihak
              pengusaha yang menggugat revisi UMP ini akan semakin tidak produktif. Di sisi lain kita masih
              berjuang memulihkan perekonomian ditengan pandemi Covid-19," tandasnya.























                                                           283
   279   280   281   282   283   284   285   286   287   288   289