Page 368 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 DESEMBER 2021
P. 368
ANIES BASWEDAN NAIKKAN UMP 2022 DKI JAKARTA SEBESAR 5,1 PERSEN
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menaikkan Upah Minimum Provinsi ( UMP ) 2022 di DKI
sebesar 5,1 persen menjadi Rp4.641.854. Sebelumnya, Anies Baswedan menetapkan hanya 0,85
persen sebesar Rp4.453.935, namun kini telah direvisi.
Maka dari itu, kenaikan UMP 2022 mencapai Rp225.667 atau lebih besar dari UMP 2021 mencapai
Rp4.416.186. Bahkan juga lebih besar dari nominal kenaikan yang ditetapkan sebelumnya untuk
UMP 2022 sebesar Rp37.749.
"Terlebih penting adalah melalui kenaikan UMP yang layak ini, kami berharap daya beli
masyarakat atau pekerja tidak turun," kata Anies Baswedan di Jakarta, Sabtu, 18 Desember
2021, dikutip PotensiBisnis.com dari laman ANTARA News.
Anies menjelaskan, revisi tersebut berdasarkan kajian Bank Indonesia yang memproyeksi
pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 mencapai 4,7 persen sampai dengan 5,5 persen.
"Kemudian inflasi diproyeksi akan terkendali sebesar 3 persen atau berada pada rentang 2 hingga
4 persen," ujarnya.
Menurutnya, keputusan itu juga didasari kajian ulang dan pembahasan kembali bersama semua
pemangku kepentingan terkait. Serta dengan semangat kehati-hatian di tengah mulai
bergeraknya laju ekonomi di Jakarta.
"Dengan kenaikan Rp225 ribu per bulan, maka saudara-saudara kita, para pekerja dapat
menggunakannya sebagai tambahan untuk keperluan sehari-hari," jelas Anies.
Anies menegaskan, keputusan menaikkan UMP DKI Jakarta menjunjung asas keadilan bagi pihak
pekerja, perusahaan dan Pemprov DKI Jakarta. Menurut Anies, tahun sebelum pandemi Covid-
19, rata-rata kenaikan UMP di DKI Jakarta selama enam tahun terakhir (2016-2021) adalah 8,6
persen dengan mempertimbangkan nilai pertumbuhan ekonomi dan inflasi nasional.
"Kami menilai kenaikan 5,1 persen ini suatu kelayakan bagi pekerja dan tetap terjangkau bagi
pengusaha. Ini juga sekaligus meningkatkan kemampuan daya beli masyarakat. Ini wujud
apresiasi bagi pekerja dan juga semangat bagi geliat ekonomi dan dunia usaha," tegasnya.
Di samping itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, rata-rata inflasi di ibu
kota selama Januari hingga November 2021 sebesar 1,08 persen. Tak hanya itu, rata-rata inflasi
nasional selama Januari-November 2021 sebesar 1,30 persen. Anies mengatakan, pemerintah
Provinsi DKI Jakarta dalam mengkaji ulang formula UMP 2022.
Hal tersebut dilakukan menggunakan variabel inflasi 1,6 persen dan variabel pertumbuhan
ekonomi nasional 3,51 persen.
"Dari kedua variabel itu, maka keluar angka 5,11 persen sebagai angka kenaikan UMP tahun
2022," katanya.
Anies menjelaskan, Pemprov DKI Jakarta berusaha meningkatkan kesejahteraan pekerja dan
mengurangi biaya hidup pekerja.
"Dengan memberikan kebijakan berupa bantuan layanan transportasi, penyediaan pangan
murah, dan biaya personal pendidikan bagi keluarga pekerja," ujar Anies.***
367