Page 524 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 DESEMBER 2021
P. 524
KAPAL KARAM DI PERAIRAN MALAYSIA, 2 PEKERJA MIGRAN ASAL NTB TEWAS
Dua korban kapal karam di perairan Malaysia yang telah teridentifikasi, merupakan warga
Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi NTB I Gede Putu Aryadi menyebutkan, dari enam
kartu identitas milik warga NTB yang ditemukan di dalam kapal karam itu, dua di antaranya
teridentifikasi.
"Dari enam identitas warga Lombok yang ditemukan, dua orang sudah teridentifikasi, yaitu Syech
Mulasela dari Kampung Bineka, Desa Kopang Rembige, Lombok Tengah, dan Basarudin Bangsal
dari Kawo Kecamatan Pujut, Lombok Tengah," kata Gede saat dikonfirmasi, Jumat (17/12/2021).
Mereka menjadi korban saat kapal pengangkut buruh migran karam di Perairan Malaysia.
Gede menyebut, pihaknya mendapat informasi kapal karam itu dari media sosial Dinakertrans
lalu berkoordinasi dengan KJRI di Johor Baru, Malaysia.
"Dari surat konfirmasi dari teman KJRI kita sudah menerima surat kemarin yang ditemukan enam
identitas warga kita NTB di kapal atau perahu yang terjadi kecelakaan itu," kata Gede.
Kartu identitas yang ditemukan berupa paspor, KTP, SIM, KK, hingga kartu vaksin.
"Dari enam ini kita harus telusuri dia korban meninggal atau tidak. Ini yang perlu dikonfirmasi
diidentifikasi lebih lanjut," jelas Gede.
Hingga saat ini, baru dua warga NTB yang teridentifikasi sebagai korban meninggal dunia.
Pihaknya juga terus berkomunikasi dengan KJRI di Malaysia terkait identifikasi korban.
KJRI Malaysia menerima laporan kejadian kapal karam, di perairan Johor Baru, Malaysia, Rabu
(15/12/2021) pukul 05.00 WITA.
Kapal nahas tersebut diperkirakan mengangkut 50 orang.
Dari 50 orang tersebut, sebanyak 14 warga Indonesia selamat, 11 orang meninggal, dan 25
lainnya masih dalam pencarian.
"Nah bagaimana kronologi kasusnya modus seperi apa kita harus pelajari dulu apakah ini ilegal,
apakah mereka hanya ingin sekedar jalan-jalan kita nggak tahu. Ini yang harus kita klarifikasi
nanti. Kalau memang ini pengiriman ilegal kita harus telusuri nanti jangan sampai berulang
terus," kata Gede.
Gede menambahkan, Pemerintah Provinsi NTB terus mengingatkan masyarakat agar tidak
berangkat bekerja ke luar negeri menggunakan jalur ilegal.
Gede mengatakan, cuaca buruk seperti saat ini kerap dimanfaatkan jaringan mafia untuk
mengelabuhi petugas memberangkatkan buruh migran secara ilegal.
"Tapi inilah akibatnya fatal, kita harus ingatkan masyarakat ini sekarang ini kok masih ada aja
yang berangkat ilegal masih terbius janji manis padahal Malaysia masih tutup," kata Gede.
523

