Page 24 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 MARET 2019
P. 24
Saat beberapa mantan pekerja migran berkumpul melakukan aktivitasnya membatik
dan berjualan produk yang dihasilkan para mantan pekerja migran di outlet desbumi
di Kantor Desa Dukuh Dempok, petugas PPS tersebut menemui ibu-ibu yang sedang
santai dan meminta izin untuk melakukan sosialisasi Pemilu 2019 dan mantan
pahlawan devisa itu antusias mendengarkan pemaparan Bahrudin yang membawa
contoh specimen surat suara.
PPS juga merasa terbantu oleh komunitas mantan pekerja migran yang juga
berperan aktif dalam memberikan sosialisasi Pemilu 2019 ketika ada warga yang
bertanya tentang momentum pesta demokrasi lima tahunan itu, bahkan dukungan
tersebut terlihat saat mantan pekerja migran berbondong-bondong mengikuti
sosialisasi Pemilu 2019.
"Mereka cukup berperan aktif untuk menyukseskan Pemilu 2019 dan dukungan
tersebut sangat berarti bagi penyelenggara pemilu, sehingga diharapkan
pelaksanaan pemilu serentak tersebut berjalan lancar dan partisipasi pemilih dapat
meningkat di Desa Dukuh Dempok karena rata-rata angka partisipasi pemilih di sini
lebih dari 65 persen," ujarnya.
Kehilangan hak suara Antusias menyalurkan hak pilih di kantong TKI di Kabupaten
Jember tersebut bertolak belakang dengan nasib para mantan pekerja migran di
wilayah setempat yang tidak memiliki dokumen resmi dan masih bekerja di sejumlah
negara tujuan.
Mantan pekerja migran Mamik Fatmawati menuturkan pengalamannya saat menjadi
buruh migran ilegal, beberapa tahun lalu, di Malaysia dan bertepatan dengan
pelaksanaan pemilu di Indonesia. Saat itu ia tidak bisa menyalurkan hak pilihnya
karena ketakutan melihat sejumlah polisi bersama PPLN dan Panwaslu yang
membawa kotak suara dan surat suara.
Ia mengaku menjadi pekerja ilegal di kawasan perkebunan dan merasa seakan
menjadi buronan, sehingga selalu bersembunyi dan lari ketika melihat polisi yang
sedang patroli karena khawatir ditangkap dan dipulangkan (deportasi) ke
Indonesiadan perasaan yang sama juga dialami pekerja migran ilegal lainnya.
"Jangankan menyalurkan hak suara, saya lari dan bersembunyi ketika ada petugas
yang menggunakan baju dinas. Petugas tersebut hanya menghimpun hak suara
para pekerja migran asal Indonesia, namun kami khawatir ketika menyalurkan hak
pilih maka identitas terungkap dan akhirnya ditangkap," katanya.
Mamik mengatakan sebagian besar pekerja migran ilegal tidak akan berani
menyalurkan hak pilihnya dan mereka rela kehilangan hak suaranya daripada
tertangkap aparat kepolisian setempat untuk dideportasi ke Indonesia. Apa yang
dialaminya tersebut kemungkinan juga dialami para pekerja migran ilegal yang kini
berada di sejumlah negara tujuan sehingga tidak berpatisipasi menyalurkan hak
suaranya pada Pemilu 2019.
Page 23 of 124.