Page 84 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 NOVEMBER 2019
P. 84
Sementara itu, Pengamat Ketenagakerjaan dari Universitas Airlangga (Unair) Hadi
Subhan mengatakan sepanjang relokasi dilakukan di wilayah Indonesia, maka hal itu
tidak berdampak signifikan. Justru, hal tersebut akan menimbulkan pemerataan
ekonomi.
"Pekerja di pabrik lama, bisa memilih apa tetap ikut atau tidak, kalau tidak [ikut
pindah] ya diberi pesangon. Di sisi lain, pengusaha juga dapat mem-PHK pekerja
dengan alasan efisiensi atau perubahan status, maka pesangonnya 2 kali, sesuai
pasal 163 dan 164 UU Ketenagakerjaan." Senada, Guru Besar Universitas
Krisnadwipayana sekaligus pakar ketenagakerjaan dan hubungan industrial
Payaman Simanjuntak juga mengatakan relokasi perusahaan merupakan hal yang
wajar.
"Memang itulah risiko UMK yang terlalu tinggi. Kalau pindah ke Jawa Tengah masih
lumayan, masih di Indonesia. Kalau pindah ke Cambodia, Laos, atau Vietnam? Tentu
kita tidak bisa menahan dan memaksa dunia bisnis, karena nereka harus memiliki
daya saingnya," kata Payaman.
Sebab itu, kenaikan upah minimum yang terjadi setiap tahun harus diimbangi
dengan kenaikan produktivitas pekerja.
"Kalau gak seimbang [antara upah dan produktivitas], ya dunia usaha menghadapi
dilema dan pilih relokasi.".
Page 83 of 102.