Page 65 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 MARET 2021
P. 65

meningkatkan kualitas perlindungan bagi pekerja/buruh. Oleh karena itu, seluruh pihak perlu
              mewujudkan amanat di dalamnya.
              "Untuk itu, diperlukan adanya kesepahaman, sinergitas, dan kerja keras seluruh elemen bangsa,
              khususnya  aparatur  pemerintah  baik  di  tingkat  pusat  atau  pun  daerah  dalam  mengawal
              pelaksanaan  ketentuan  UU  Cipta  Kerja  dan  peraturan  pelaksanaannya,"  katanya  dalam
              keterangan tertulis, Rabu (17/3/2021).

              Hal ini ia sampakan dalam Rapat Koordinasi dengan Kadisnaker se-Indonesia secara virtual di
              Jakarta hari ini. Dalam kesempatan tersebut Ida juga menambahkan, bentuk kolaborasi dan
              sinergi  lainnya  yaitu  dengan  mengedepankan  kekuatan  dialog  dalam  menampung  aspirasi
              stakeholder.

              Selain  itu,  seluruh  pihak  juga  perlu  memberikan  pemahaman  positif  kepada  stakeholder
              mengenai UU Cipta Kerja, khususnya klaster ketenagakerjaan; berkoordinasi dengan institusi
              terkait di daerah masing-masing; dan mendukung serta berkontribusi dalam aktivitas komunikasi
              publik terkait UU Ciptaker klaster ketenagakerjaan.

              Ida  menyebut  ada  empat  bentuk  peran  dukungan  yang  dapat  dilakukan  pemerintah  daerah
              dalam mewujudkan amanat UU Cipta Kerja dan telah diatur dalam peraturan pemerintah (PP).

              Pertama, dalam PP Nomor 34 Tahun 2021 yang mengatur mengenai Penggunaan Tenaga Kerja
              Asing, Pemda mempunyai peran terkait dengan pendapatan daerah yang berasal dari DKPTKA;
              Peraturan  Daerah  dan  Peraturan  Kepala  Daerah  yang  mengatur  mengenai  retribusi
              perpanjangan izin mempekerjakan TKA wajib disesuaikan paling lambat 3 bulan sejak PP ini
              berlaku; dan Pemda melakukan pembinaan dan pengawasan dalam penggunaan TKA sesuai
              dengan kewenangan masing-masing.

              Kedua,  dalam  PP  Nomor  35  Tahun  2021  yang  mengatur  mengenai  Perjanjian  Kerja  Waktu
              Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja dan Waktu Istirahat, dan Pemutusan Hubungan Kerja, Pemda
              mempunyai  peran  menerima  pencatatan  PKWT  di  Disnaker  kabupaten/kota  dan  menerima
              pelaporan PHK bagi daerah yang belum tersedia sarana jaringan/daring.

              "Pemerintah  daerah  juga  berperan  memberikan  layanan  mediasi  terkait  penyelesaian
              perselisihan HI (termasuk perselisihan PHK) dan pembinaan, pengawasan dan penegakan hukum
              (pengenaan sanksi)," jelasnya.

              Ketiga,  dalam  PP  Nomor  36  Tahun  2021  yang  mengatur  mengenai  Pengupahan,  Pemda
              mempunyai peran melaksanakan kebijakan pengupahan. Dalam pelaksanaannya, Pemda wajib
              berpedoman pada kebijakan pemerintah pusat; penetapan upah minimum provinsi (wajib); dan
              penetapan upah minimum kabupaten/kota (tidak wajib).

              "Peran  lainnya  yaitu  mencabut  upah  minimum  sektoral  yang  ditetapkan  setelah  tanggal  2
              November  2020  selambat-lambatnya  1  tahun  sejak  ditetapkan;  pembentukan  Dewan
              Pengupahan Provinsi (wajib) dan kabupaten/kota (tidak wajib); dan pembinaan, pengawasan
              dan penegakan hukum (pengenaan sanksi)," ucapnya.

              Keempat, dalam PP Nomor 37 Tahun 2021 yang mengatur mengenai Penyelenggaraan Program
              Jaminan Kehilangan Pekerjaan, Pemda mempunyai peran memberikan layanan pengantar kerja
              dan layanan pelatihan kerja terkait manfaat jaminan kehilangan pekerjaan; menyediakan sarana
              dan prasarana dalam memberikan layanan jaminan sosial yang terintegrasi; dan pembinaan,
              pengawasan,  dan  penegakan  hukum  (pengenaan  sanksi)  terkait  pelaksanaan  jaminan
              kehilangan pekerjaan  Simak video 'Partai Golkar Dorong Percepatan Implementasi UU Cipta
              Kerja':  .


                                                           64
   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70