Page 69 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 MARET 2021
P. 69
Judul Buruh Kecewa Tak Pernah Diajak Diskusi soal THR 2021
Nama Media detik.com
Newstrend Aturan THR 2021
Halaman/URL https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/5497136/buruh-
kecewa-tak-pernah-diajak-diskusi-soal-thr-2021
Jurnalis Soraya Novika
Tanggal 2021-03-17 17:35:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Kementerian Ketenagakerjaan
Layanan Korporasi
Sentimen Negatif
Narasumber
negative - Mirah Sumirat (Presiden Aspek) Tidak pernah sebelum-sebelumnya dari Kemenaker
mau ajak bicara kami dari buruh perihal wacana THR di 2021 ini. Tahun sebelum-sebelumnya
juga nggak pernah, mereka buat keputusan keputusan aja
neutral - Mirah Sumirat (Presiden Aspek) Pasti akan ada aksi, kita tetap mengedepankan
protokol, kita akan aksi besar-besaran supaya mereka paham. Ya mudah-mudahan kekejar
sebelum surat itu muncul
negative - Mirah Sumirat (Presiden Aspek) Surat edaran THR itu berdampak pada kawan-kawan
saya. Banyak kasusnya masih advokasi belum dapat THR-nya. Jadi kan tahun lalu boleh dicicil,
padahal ada mereka sudah bikin perjanjian bersama bahwa THR akan dibayar di Desember 2020,
tapi sampai sekarang belum dibayar, itu fakta
negative - Mirah Sumirat (Presiden Aspek) Di luar anggota saya pun juga banyak yang belum
dapat, gara-gara surat edaran Menaker
negative - Mirah Sumirat (Presiden Aspek) THR kan sudah ada UU yang mengatur bahwa yang
sudah bekerja di atas 1 tahun dapat THR full, di bawah itu proporsional. Yaudah pakai itu aja,
kenapa dibuat surat edaran dengan alasan pandemi, jangan dijadikan alasan lah
Ringkasan
Asosiasi Serikat Pekerja (Aspek) Indonesia mengaku kecewa lantaran buruh tak pernah diajak
bicara terkait kebijakan Tunjangan Hari Raya (THR) 2021. Menurut Presiden Aspek Mirah
Sumirat, sejak tahun lalu buruh tak pernah diajak saat hendak mengambil keputusan soal THR
itu. Alasan buruh menolak THR 2021 dicicil lagi seperti tahun lalu, sebab masih ada buruh yang
sampai sekarang tak menerima hak THR tahun lalu. Bila kebijakan yang sama diterapkan lagi,
maka dikhawatirkan hal serupa akan berlanjut lagi sampai tahun depan.
68