Page 197 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 DESEMBER 2021
P. 197

Cipta  Kerja  dinyatakan  inkonstitusional  atau  bertentangan  dengan  UUD  1945  dan  tidak
              mempunyai kekuatan hukum mengikat.
              MK pun memerintahkan DPR dan pemerintah memperbaiki UU Cipta Kerja dalam jangka waktu
              dua tahun ke depan.

              "Gerakan mogok nasional menjadi pilihan bilamana dalam proses menuju paling lama dua tahun
              dari awal pembentukan UU Cipta Kerja yang baru ini tetap mengabaikan partisipasi publik," kata
              Said.

              Menurut dia, aksi mogok dua juta buruh dari 60 federasi serikat pekerja nasional tersebut akan
              berdampak pada setidaknya 100 pabrik.

              Buruh juga menagih janji Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk segera mencabut Surat
              Keterangan (SK) Gubernur tentang Penetapan UMP DKI Jakarta Tahun 2022.
              Berdasarkan formula dari Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021, kenaikan UMP di DKI
              Jakarta tahun 2022 hanya sebesar Rp 37.749 atau 0,85 persen menjadi Rp 4.453.935 per bulan.

              Adapun puluhan ribu buruh dari Jabodetabek berkumpul melakukan aksi unjuk rasa gabungan
              untuk menyampaikan tiga tuntutan.

              Pertama, buruh meminta seluruh gubernur di Indonesia merevisi Surat Keputusan (SK) Gubernur
              tentang  Upah  Minimum  Provinsi  (UMP)  karena  bertentangan  dengan  Keputusan  Mahkamah
              Konstitusi  Nomor  7  yang  menangguhkan  tindakan/kebijakan  strategis  yang  berdampak  luas,
              termasuk upah.

              Kedua, buruh menuntut pemerintah mencabut Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2021
              tentang Pengupahan.

              Ketiga,  buruh  menuntut  pemerintah  dapat  menjalankan  keputusan  MK  yang  menyatakan
              Undang-Undang  (UU)  Nomor  11  Tahun  2020  tentang  Cipta  Kerja  inkonstitusional  secara
              bersyarat.



































                                                           196
   192   193   194   195   196   197   198   199   200   201   202