Page 193 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 DESEMBER 2021
P. 193

BURUH MENGAKU KECEWA KEPADA ANIES KARENA TAK BERI KEPASTIAN REVISI
              UMP 2022
              JAKARTA, - Ketua DPD Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) AGN DKI Jakarta
              William Yani Wea menyebut bahwa massa buruh kecewa terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies
              Baswedan. Sebelumnya, massa buruh menggelar unjuk rasa soal upah minimum provinsi (UMP)
              2022 di kawasan Medan Merdeka, Rabu (8/12/2021).

              Massa buruh kemudian meminta bertemu Anies, namun Anies disebut tak berada di tempat.
              Sebagian perwakilan massa buruh dipersilakan masuk ke Balai Kota untuk melakukan audiensi
              dengan jajaran Pemprov DKI Jakarta.

              "Kami kecewa karena kami tadi berharap ketemu Gubernur tapi ditemui oleh Pak Kadisnaker
              (Kepala  Dinas  Tenaga  Kerja)  dan  dari  Kesbang  (Badan  Kesatuan  Bangsa  dan  Politik,
              Kesbangpol). Kemudian ditambah perwakilan dari TGUPP," ungkap William, Rabu.

              "Kami kecewa karena apa karena kami tadinya berharap mendapatkan jadwal deadline kapan
              revisi dari surat (keputusan Gubernur) mengenai kenaikan UMP," ia menambahkan.

              William  menganggap  Anies  berjanji  kepada  kaum  buruh  pada  unjuk  rasa  29  November  lalu
              bahwa Pemprov DKI akan merevisi besaran UMP 2022 yang naik terlalu kecil.

              Pada unjuk rasa kala itu, Anies memang sempat menemui massa buruh, dan mengaku sepakat
              bahwa  kenaikan  UMP  terlalu  kecil  akibat  rumus  dari  pemerintah  pusat.  Anies  kala  itu  juga
              menyampaikan  bahwa  ia  telah  menyurati  Kementerian  Tenaga  Kerja,  meminta  agar  formula
              perhitungan UMP DKI dievaluasi.

              "Gubernur itu ketika menjanjikan pada tanggal 29 November itu bersifat spontan. Hanya untuk
              menyenangkan saja. Seharusnya kan waktu kami datang sore ini ada jawaban dari perwakilan
              beliau, misalnya sudah ada kepastian surat itu akan dikeluarkan pada tanggal 15 Desember,"
              ungkap William.

              Kepada Kompas.com usai berdialog dengan buruh pada unjuk rasa 29 November lalu, Anies
              mengaku tidak menjanjikan revisi Surat Keputusan soal UMP DKI 2022.

              SK tersebut hanya bisa dicabut jika terbit SK baru. "Kalau SK itu, ketika ada angka (nominal
              UMP) baru, di situ lah terjadi revisi (SK terdahulu)," ucap Anies.

              "Jadi  ketika  ditemukan angka  baru,  maka  keluar  SK-nya.  Kalau tidak,  nanti  ada  kekosongan
              hukum," kata dia.
























                                                           192
   188   189   190   191   192   193   194   195   196   197   198