Page 153 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 SEPTEMBER 2021
P. 153

Kendalanya ada pada biaya, termasuk dalam melakukan tes antigen untuk mengetahui buruh
              yang kemungkinan sudah terpapar COVID-19.
              "Antigen itu kan bayar, waktu itu (sebelum keluar aturan baru) kan masih agak mahal antigen,
              hampir Rp 200.000-an per orang. Misal satu perusahaan jumlah karyawannya kan 60.000 orang,
              60.000 dikali Rp 200.000 bisa berapa dia harus keluar uang," sebutnya.

              Perusahaan-perusahaan tekstil, garmen, sepatu, dijelaskannya rata-rata memiliki buruh puluhan
              ribu, begitupula perusahaan otomotif dan pabrik makanan-minuman bisa mencapai ribuan. Hal
              itu menyebabkan perusahaan kesulitan menjalankan prokes secara sempurna.

              "Alasan  selain  biaya  adalah  mereka  dikejar-kejar  target  produksi.  Akibat  dikejar-kejar  target
              produksi, dengan  jumlah  karyawan  yang  banyak,  mereka  nggak  bisa melakukan  sehari  libur
              sehari masuk, atau jam kerja bergilir. Bagaimana mungkin jumlah orang satu pabrik 60.000
              buruh  secara  bergilir?  tetap  kalaupun  bergilir  30.000,  30.000  nggak  mungkin  jaga  jarak,"
              tambahnya.


























































                                                           152
   148   149   150   151   152   153   154   155   156   157   158