Page 191 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 SEPTEMBER 2021
P. 191
BURUH MINTA UPAH MINIMUM TAHUN DEPAN NAIK 10%
Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mengusulkan upah minimum tahun depan naik
antara 8% sampai 10%. Sedangkan bagi perusahaan yang tidak mampu karena pandemi COVID-
19 bisa menangguhkan kenaikan upah.
"Karena kan terpuruk banget daya beli, (usulannya) antara 8% sampai 10%. Bagi perusahaan
yang tidak mampu karena terpukul pandemi COVID dia bisa melakukan penangguhan, kan adil,
yang mampu bayar dengan nilai yang layak 8% sampai 10%, yang tidak mampu penangguhan,"
kata Presiden KSPI Said Iqbal kepada detikcom baru-baru ini.
Pihaknya juga menolak penetapan upah minimum tahun depan menggunakan formulasi dalam
Undang-undang Cipta Kerja. Lanjut dia, pihaknya menginginkan agar penetapan upah minimum
tetap mengacu PP 78 Tahun 2015.
"Tepat sekali, kami setidak-tidaknya menggunakan PP Nomor 78 yaitu UMK sama dengan inflasi
plus pertumbuhan ekonomi, kenaikannya. Jadi kalau 2022 ya 8% sampai 10%," tuturnya.
Selain itu, dia meminta agar upah minimum sektoral kabupaten/kota (UMSK) pada tahun depan
tetap ada. Tapi bagi perusahaan yang tidak mampu bisa mengacu UMK.
"Untuk sektor tertentu diberlakukan upah minimum sektoral kabupaten/kota, jangan nanti pabrik
mobil Toyota, pabrik Panasonic upahnya sama dengan pabrik sendal jepit karena nggak ada
UMSK, nggak adil kan kayak gitu," jelas Said Iqbal.
Pihak buruh, khususnya KSPI pun menolak untuk ikut berunding dalam membahas upah
minimum 2022 jika pemerintah tetap menggunakan acuan UU Cipta Kerja.
"Setidak-tidaknya KSPI dan saya yakin semua serikat buruh menolak ikut dalam proses
perundingan upah minimum di semua tingkatan, baik di kabupaten kota, provinsi maupun di
tingkat nasional, kenapa? wong sudah ada di Omnibus Law dan itu kita tolak, sedang berjalan
sidang judicial review," tambahnya.
190