Page 192 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 SEPTEMBER 2021
P. 192
Judul Kemnaker Usung 4 Isu Prioritas pada Ajang G20 Tahun Depan
Nama Media cnnindonesia.com
Newstrend 4 Isu Prioritas untuk G20 Tahun 2022
Halaman/URL https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210901094124-97-
688165/kemnaker-usung-4-isu-prioritas-pada-ajang-g20-tahun-depan
Jurnalis Kemnaker, CNN Indonesia
Tanggal 2021-09-01 09:46:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Ditjen Binapenta
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
positive - Anwar Sanusi (Sekretaris Jenderal Kemenaker) Kita semua sudah melalui banyak
diskusi dalam rangka kurasi, pengayaan, dan pemantapan keempat isu tersebut untuk bisa
sampai ke hari ini
positive - Anwar Sanusi (Sekretaris Jenderal Kemenaker) Pendekatan lainnya yakni
meningkatkan aksi kolektif global dalam rangka pemulihan sektor ketenagakerjaan akibat
pandemi
positive - Anwar Sanusi (Sekretaris Jenderal Kemenaker) Ekonomi digital memperlebar proporsi
tenaga kerja informal, yang perlu perhatian terhadap pemenuhan standar dan norma kerja layak
(decent work)
neutral - Anwar Sanusi (Sekretaris Jenderal Kemenaker) Dengan demikian, kelompok masyarakat
disabilitas memiliki peran dan kontribusi yang sama dalam proses pembangunan
neutral - Anwar Sanusi (Sekretaris Jenderal Kemenaker) Semoga proses yang telah kita lalui dan
apa yang telah kita upayakan dapat menghasilkan hal yang tidak hanya mengedepankan
kepentingan Indonesia dan negara-negara anggota G20, tetapi juga dapat mewakili ASEAN dan
global
Ringkasan
Pemerintah Indonesia akan menyodorkan empat isu prioritas dalam ajang G20 2022 pada bidang
ketenagakerjaan dengan mengusung tajuk Improving the Employment Condition to Recover
Together. Keempat isu itu masing-masing adalah penciptaan lapangan berkelanjutan dalam
menghadapi perubahan dunia kerja; pasar tenaga kerja inklusif dan kuota kerja bagi penyandang
disabilitas; pengembangan kapasitas manusia untuk pertumbuhan produktivitas berkelanjutan;
serta perlindungan tenaga kerja adaptif terhadap perubahan dunia kerja.
191