Page 19 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 1 SEPTEMBER 2021
P. 19

Terkait buruh yang terkena PHK mungkin KSPI ada datanya?

              Di KSPI ini ada dua sektor, 1 sektor non manufaktur, jasa perdagangan. Seperti apa? hotel,
              maskapai penerbangan tapi kru daratnya, kemudian ada di transportasi, logistik, ritel. Nah di
              sektor ini yang menjadi anggota KSPI yang ter PHK itu sudah ratusan ribu bahkan mungkin kalau
              yang di luar KSPI digabungkan itu sudah jutaan dan itu diakui kan oleh pemerintah, di sektor
              ritel seperti Giant, Hero, dan lain sebagainya.

              Kemudian di transportasi, logistik, kemudian hotel-hotel di puncak itu kan hotel-hotel melati itu
              kan anggota KSPI di-PHK semua. Ada juga yang dirumahkan tapi tanpa status yang jelas. Jadi
              kalau ditanya jumlahnya catatan KSPI hampir lebih dari 200.000 orang. Tapi kalau digabungkan
              dengan total non KSPI seperti apa pemerintah bilang sudah hampir 3 jutaan orang.

              Untuk  yang  kedua  sektor  manufaktur,  ini  sektor  fabrikasi,  memang  belum  terasa  PHK  di
              karyawan tetap tapi di karyawan kontrak sudah PHK, caranya perusahaan tidak memperpanjang
              kontrak  kerja.  Data  KSPI  memang  tidak  terdata  karena  begitu  habis  kontrak  mereka  nggak
              laporan. Tapi kalau melihat jumlah karyawan kontrak menjadi nol setelah PHK ini jumlahnya juga
              ratusan ribu.

              Kalau  yang  karyawan  tetap  di  sektor  manufaktur  seperti  pertambangan  kemudian  otomotif,
              elektronik, kimia, energi, perbankan itu catatan KSPI dalam satu bulan sudah 50ribuan yang di-
              PHK.

              - Buruh yang di PHK selama pandemi ini mendapatkan seluruh haknya?

              Kalau dia di industri manufaktur fabrikasi Selama masih menggunakan perjanjian kerja bersama
              atau PKB memang pesangonnya dibayarkan sesuai Undang-undang Nomor 13. Tapi kalau baru
              saat itu belum ada perjanjian kerja bersama maka yang dibayarkan pesangonnya sesuai Undang-
              undang  Cipta  Kerja  yang  merugikan  buruh,  ada  yang  setengah  kali  aturan,  maksimal  1  kali
              aturan, ada yang 0,75, ini merugikan buruh, dan ini lebih banyak dibandingkan yang pakai PKB
              tadi.

              Dan  untuk  karyawan  yang  harian  Ini  yang  kasihan  di  tekstil,  garmen,  sepatu  itu  tadi  yang
              upahnya harian terus kemudian statusnya kontrak dia dipecat pecat saja tidak ada perlindungan,
              tidak ada pesangon. Di sektor transportasi itu pun tidak ada pesangon.
              Di kasus Giant di sektor ritel ada pesangon relatif baik menggunakan Undang-undang Nomor
              13/2003.  Secara  kesimpulan  umum  lebih  banyak  yang  mendapatkan  pesangon  tidak  sesuai
              dengan  Undang-undang  Nomor  13  Tahun  2003  tetapi  menggunakan  Omnibus  Law  Undang-
              undang  Cipta  Kerja  hanya  setengah  kali  dari  aturan  atau  tidak  sama  sekali  dibagikan
              pesangonnya, atau hanya dikasih uang tali kasih, ada yang Rp 1 juta, Rp 2 juta dipukul rata.

              Lanjut ke halaman berikutnya

              Terkait buruh yang dirumahkan kan Kementerian Ketenagakerjaan beberapa kali menegaskan
              mereka yang dirumahkan harus tetap digaji. Tapi ada keluhan nggak teman-teman dirumahkan
              tapi nggak digaji?

              Ya  kalau  Kementerian  Ketenagakerjaan  dalam  hal  ini  Menaker  atau  Dirjen  di  Kementerian
              Ketenagakerjaan  wajar  mengeluarkan  surat  edaran.  Cuma  sayangnya  waktu  itu  saya
              mengusulkan bukan surat edaran. Surat edaran itu nggak mengikat. Pengusaha sederhana kalau
              dia bisa bayar dia bayar, kalau dia nggak ada uang ya dia nggak bayar karena di edaran kan
              nggak ada sanksi. Nah karena dia nggak ada sanksi kan kita nggak tahu mana perusahaan yang
              mampu membayar? mana perusahaan yang tidak mampu membayar? seharusnya hukumnya itu
              harus hukum positif, misalnya Peraturan Menteri ketenagakerjaan terkait dengan ter-PHK-nya

                                                           18
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24