Page 52 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 JUNI 2019
P. 52
Dari 13 kasus yang terungkap, Polda Kalbar berhasil mengungkap 9 kasus TPPO dan
menetapkan 7 orang tersangka. Sisanya merupakan kasus TKI ilegal dengan 60
korban. Sebanyak 20 korban merupakan perempuan. Tujuh di antaranya masih
anak-anak dan bayi. Kasus tersebut antar lain terungkap di Pontianak, Sintang dan
Melawi, dan sudah di proses hukum.
Pada awal Juni 2019, Serikat Buruh Migran Kabupaten Mempawah kembali
mengungkap kasus IM perempuan WNI asal Malenggang, Kecamatan Sekayam,
Kabupaten Sanggau. SBMI Kabupaten Mempawah menyebutkan terdapat 4 saksi
yang mengetahui terjadinya kawin kontrak Perempuan bawah umur itu dengan
WNA.
Modus operandi pelaku TPPO berhasil di urai SBMI, mulai dari pemalsuan dokumen
pernikahan hingga pemalsuan identitas keyakinan (agama) si korban. Oknum mak
comblang dan agen lagi-lagi berperan penting memuluskan kejahatan tersebut.
Berbagai temuan dan pengungkapan kasus TPPO dan TKI ilegal di Kalbar dalam tiga
tahun terakhir bagai pesan berantai yang menekankan bahwa Kalbar boleh jadi
dalam radar pelaku TPPO dan TKI ilegal. Benarkah Kalbar kini darurat TPPO dan TKI
ilegal. Ungkapan inilah yang di dengungkan SBMI di Kalbar yang seharusnya jadi
perhatian serius para pemangku kebijakan di daerah dan pusat.
Fakta lain, pada 12 Juni 2019, Ditkrimsus Polda Kalbar bersama Imigrasi Pontianak
dan Kanwil Kemenkumham Wilayah Kalbar kembali mengungkap kasus TPPO
dengan modus kawin kontrak di sebuah rumah mewah di kawasan Pontianak
Selatan.
Pemilik rumah, korban dan sejumlah WNA asal Tiongkok kemudian digelandang ke
Polda Kalbar. Hasil penyidikan, Polisi menetapkan pemilik rumah sebagai tersangka.
Sementara, 7 WNA asal Tiongkok dilimpahkan ke Imigrasi Kelas Satu Pontianak dan
di amankan di ruang Detensi. Ketujuh WNA RRC itu disinyalir melanggar UU
keimigrasian dan terancam dideportasi.
Kasus TPPO dan TKI ilegal di Kalbar bagai gunung es yang tampil di permukaan.
Sementara, dalam kelangsungan pelayanan publik di Imigrasi Wilayah Kalbar,
ternyata hingga akhir Mei 2019 Kalbar dalam ranking 10 besar dengan data 211
dalam hal menolak penerbitan paspor WNI. Penolakan tersebut dilakukan di imigrasi
Sambas, Singkawang, Pontianak, dan Sanggau.
Data tersebut memang jauh menurun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya
yakni 402 pemohon yang ditolak pada tahun 2018, yang telah menempatkan Kalbar
Page 51 of 63.